Film Berbahasa Sunda 'Nana' Mendapat Sambutan Luar Biasa di Berlin, Tiket Premier Ludes Terjual

- 13 Februari 2022, 21:18 WIB
Film Before Now & Then (Nana) karya sutradara Indonesia, Kamila Andini yang berkompetisi di 72nd Berlin International Film Festival 10-20 Februari 2022.
Film Before Now & Then (Nana) karya sutradara Indonesia, Kamila Andini yang berkompetisi di 72nd Berlin International Film Festival 10-20 Februari 2022. /Instagram @kamilandini

GALAJABAR - Film Indonesia berbahasa Sunda berjudul "Nana" mendapat sambutan luar biasa dari publik Jerman.

Film tersebut terpilih sebagai salah satu nominasi film unggulan untuk kategori Competition di Festival Film Berlinale ke-72.

Berdasarkan keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Mingg 13 Februari 2022, tiker premier film "Nana" habis terjual.

Sekitar 600 tiket yang tersedia untuk menonton premier film tersebut habis terjual.

Baca Juga: Para Pebalap MotoGP Unggah Potret Keindahan Sekitar Sirkuit Mandalika, Ferry Koto: Lombok Semakin Mendunia

Film yang diadaptasi dari penggalan novel "Jais Darga Namaku" karya Ahda Imran itu akan terus tayang selama periode festival yang berlangsung dari 10-20 Februari 2022.

"Ini memang bukan pertama kalinya saya menonton film Indonesia. Tapi yang paling berkesan adalah paduan antara cerita dan latar belakang musik dari film ini," kata Draga, salah seorang penonton yang sempat diwawancarai KBRI Berlin setelah tayangan premier tersebut.

Film berbahasa Sunda itu menceritakan kisah Raden Nana Sunani yang mencoba meniti hidup baru setelah kehilangan keluarganya akibat konflik yang terjadi di daerahnya pada sekitar 1960.

Selain itu, film ini juga menggambarkan cinta dan ketangguhan seorang perempuan, meski masih terus dibayangi oleh masa lalu.

Walaupun mengangkat cerita yang terjadi pada setengah abad lalu, tetapi pesan yang disampaikan oleh film itu masih sangat relevan dalam kehidupan nyata saat ini.

Baca Juga: Waduh, Sahrul Gunawan Mendadak Jadi 'Tukang' Gali Selokan saat Berkunjung ke Banjaran

Film Produksi Batara Goempar dan dibintangi oleh sederet aktor ternama seperti Happy Salma, Laura Basuki, Ibnu Jamil dan Arswendi Nasution itu, menggambarkan tradisi dan kehidupan masyarakat Jawa Barat yang dibalut dengan musik, tarian dan pakaian sehari-hari masyarakat Sunda pada zaman tersebut.

Nuansa tradisional yang kental di film itu dinilai menjadi salah satu pemikat dan berkesan bagi para penonton.

Setelah tayangan premier, film tersebut telah dijadwalkan tayang di tujuh teater lainnya di Berlin, yaitu pada 14, 17, 18, dan 20 Februari 2022.

Dari pantauan KBRI Berlin pada situs resmi Berlinale, tiket untuk semua tayangan film itu juga telah habis terjual.

KBRI Berlin menilai masuknya film "Nana" atau dalam bahasa Inggris dikenal "Before, Now and Then" pada kategori competition, menjadi semangat baru bagi sineas Indonesia.
Kategori tersebut merupakan kategori utama dan paling bergengsi dari sembilan kategori yang diperlombakan pada Berlinale 2022.

Baca Juga: Tekad Erwin Ramdani dan Harapannya kepada Robert Alberts Jelang Persib Kontra PSIS Semarang

Nominasi pada kategori competition berkesempatan untuk memenangi hadiah utama Festival Berlinale, yaitu the Golden Bear untuk pemenang film terbaik.

Dari ratusan film asal berbagai negara yang diseleksi, hanya 18 film yang terpilih ke dalam nominasi kategori competition. Pesaing Indonesia di kategori tersebut antara lain berasal dari Jerman, Prancis, Meksiko, Swiss, Inggris, Italia, Korea Selatan, dan China.

Artistic Director Berlinale, Carlo Chatrian, pada publikasi Berlinale 2022 menyebutkan bahwa walaupun film-film tersebut memiliki bahasa, budaya dan gaya beragam, namun semuanya bermuara pada satu titik, yaitu rasa cinta yang sangat kuat.

"Secara keseluruhan, karakter-karakter yang dikisahkan dalam film-film ini adalah penghargaan terbaik yang dapat kita bayangkan untuk kemanusiaan," kata Chatrian.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah