Rusia Beri Ancaman Keras ke Israel Jika Terus Usik Palestina: Tak Punya Kekuatan!

- 16 Mei 2021, 18:53 WIB
Vladimir Putin
Vladimir Putin /Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo/AP

GALAJABAR – Presiden Rusia, Vladimir Putin akhirnya menegaskan sikap politik luar negeri negaranya atas konflik panas antara Palestina dengan Israel.

Melalui Kementerian Negeri Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia akan sepenuhnya membela Palestina.

Vladimir Putin menganggap Israel telah melakukan tindakan yang sewenang-wenang kepada Palestina. Tentunya, tindakan tersebut telah melanggar hukum Internasional.

Baca Juga: Dunia Harus Berani Melawan Israel, Erdogan Sebut Iini Adalah Tugas Kehormatan Bagi Umat Manusia

Hal tersebut kata Putin dapat dibuktikan dengan momen perampasan tanah milik Palestina yang kemudian diubah menjadi pemukiman oleh Israel khususnya di daerah Yerusalem Timur.

“Israel itu tidak memiliki kekuatan apa-apa atas tanah di Yerusalem Timur,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia yang dikutip galajabar dari Anadolu, Minggu 16 Mei 2021.

Maka dari itu, Putin mengancam Israel untuk segera menghentikan agresinya ke Palestina karena ketegangan di Yerusalem Timur dapat berpengaruh negatif terhadap keamanan di Rusia.

Baca Juga: Pernyataan Soal Tuhan, Dua Tokoh Demokrat Berikan Kritikan Pedas Ke Megawati

“Ini yang membuat Putin murka,” ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia.

Maka dari itu, Putin langsung menggelar pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia guna membahas perseteruan Israel dengan Palestina di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Seusai pertemuan tersebut, Rusia berjanji akan berusaha keras untuk mendorong Israel agar dapat menghentikan agresinya ke Palestina.

Maka dari itu, Putin meminta kepada Dewan Keamanan Rusia membantu pemerintah Rusia untuk menghentikan agresi militer yang Israel kepada Palestina.

Baca Juga: Bupati Bandung Putuskan Wisata Kolam Renang Ditutup Sementara

Hal tersebut dilakukan Rusia semata-mata untuk menjaga kestabilan di sekitar perbatasan Rusia.

“Ini (agresi militer Israel) harus berakhir,” pungkas Kementerian Luar Negeri Rusia. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x