Laporan AS Duga Corona Bocor dari Lab Wuhan, Virus Covid-19 Disebut Sudah Ada Sejak September 2019

- 4 Agustus 2021, 12:30 WIB
Data awal Covid-19 di Wuhan yang sempat hilang dan diduga ditutupi, kini muncul lagi dengan penjelasan anyar
Data awal Covid-19 di Wuhan yang sempat hilang dan diduga ditutupi, kini muncul lagi dengan penjelasan anyar /REUTERS/Aly Song/REUTERS

 

GALAJABAR - Banyak bukti baru yang membuktikan bahwa virus Covid-19 bocor dari fasilitas penelitian di Cina.

Hal itu berdasarkan laporan dari Partai Republik AS yang dirilis pada Senin namun belum didapatkan kesimpulan yang jelas dari intelijen AS.

Laporan itu juga mengutip banyak bukti bahwa para ilmuwan Institut Virologi Wuhan (WIV) dibantu oleh para ahli AS dan dana pemerintah Cina dan AS.

Menurut laporan itu, mereka bekerja untuk memodifikasi virus corona untuk menginfeksi manusia dan manipulasinya.

Baca Juga: Kerja Sama dengan AS, RI Dapat Bantuan Dana 77 Juta Dolar AS Sejak Awal Pandemi Covid-19

Perwakilan Mike McCaul, Republikan teratas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, merilis laporan oleh staf panel Partai Republik.

Ia mendesak penyelidikan bipartisan tentang asal-usul pandemi virus corona Covid-19 yang telah menewaskan 4,4 juta orang di seluruh dunia.

Beberapa kali Cina menyangkal soal tuduhan virus corona yang dimodifikasi secara genetik bocor dari fasilitas Wuhan.

Baca Juga: PDIP HormatiSeluruh Kritikan dari Kadernya: Tapi Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf

Pakar lain menduga pandemi itu disebabkan oleh virus hewan yang kemungkinan ditularkan ke manusia di pasar makanan laut dekat WIV.

"Kami juga percaya banyak bukti yang membuktikan bahwa virus memang bocor dari WIV dan itu terjadi sebelum 12 September 2019," dari hasil laporan itu, dilansir Reuters.

Sebelumnya, salah satu lab di Cina dilaporkan tentang protokol kesehatan. Termasuk permintaan pada Juli 2019 untuk perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai $1,5 juta untuk fasilitas tersebut.

Padahal, fasilitas tersebut baru dibentuk kurang dari dua tahun.

Baca Juga: Sebut PPKM Diperpanjang Sedikit Demi Sedikit, Kemal Palevi: Cicil Terus, Sampai Akhir Tahun

Pada bulan April, badan intelijen AS mengatakan setuju dengan konsensus ilmiah bahwa virus itu bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.

Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk mempercepat pencarian mereka tentang asal-usul virus dan melaporkan kembali dalam 90 hari.

Sebuah sumber yang mengetahui penilaian intelijen saat ini mengatakan komunitas intelijen AS belum mencapai kesimpulan apakah virus itu berasal dari hewan atau WIV.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x