Seruan Korea Selatan Akhiri Perang Korea, Tanggapan Pyongyang: Terlalu Dini!

- 24 September 2021, 19:48 WIB
Presiden Korea Selatan, Moon Jae In ingin mengakhiri Perang Korea dengan negara tetangga Korea Utara dalam sidang Majelis Umum PBB.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae In ingin mengakhiri Perang Korea dengan negara tetangga Korea Utara dalam sidang Majelis Umum PBB. /Instagram.com/@moonjaein

GALAJABAR - Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Thae Song menilai seruan Korea Selatan untuk mendeklarasikan berakhirnya secara resmi Perang Korea masih terlalu dini.

Menurut Ri Thae Song, seruan berakhirnya Perang Korea terlalu dini karena tidak ada jaminan bahwa hal itu akan mengarah pada penarikan "kebijakan bermusuhan Amerika Serikat" terhadap Pyongyang.

Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Selasa (21/9/2021) mengulangi seruan untuk mengakhiri Perang Korea secara resmi dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.

Baca Juga: RS Dustira Terima Bantuan 10 Unit Oksigen Cair dan 1 Unit Ventilator

Moon juga mengusulkan agar kedua Korea dengan Amerika Serikat, atau dengan Amerika Serikat dan China, membuat semacam deklarasi untuk pengakhiran perang itu.

Kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 saat itu berakhir dengan gencatan senjata antara kedua pihak, dan bukan perjanjian damai.

"Tidak ada yang akan berubah selama keadaan politik di sekitar DPRK (Korea Utara) tetap tidak berubah dan kebijakan permusuhan AS tidak diubah, meskipun penghentian perang dinyatakan ratusan kali," kata Ri kepada KCNA. Dia menggunakan nama resmi Korea Utara, yakni Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Baca Juga: Jadi Salah Satu Saksi, Putra Siregar Terang-terangan Ungkap Nama Calon Buah Hati Lesti Kejora dan Rizky Billar

"Penarikan AS dari standar ganda dan kebijakan bermusuhan adalah prioritas utama dalam menstabilkan situasi dan memastikan perdamaian di Semenanjung Korea," ujarnya dikutip galajabar dari Antara.

Pada Jumat, Presiden Moon mengatakan dia yakin bahwa Pyongyang akan menyadari kepentingannya untuk berdialog dengan Washington, tetapi ia tidak yakin saat itu akan muncul selama masa jabatannya, yang akan berakhir pada 2022.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x