GALAJABAR - Kiriman paket dokumen dari Kanada menjadi sumber penyebaran virus corona varian Omicron di Beijing. Dugaan tersebut disampaikan Otoritas kesehatan ibu kota China itu.
Yang cukup mengkhawatirkan, varian Omicron terdeteksi pada bagian luar, bagian dalam, dan kertas surat dokumen itu.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing , kasus Omicron yang ditemukan pada Sabtu 15 Januari 2022 mendapatkan kiriman paket melalui pos empat hari sebelumnya.
Paket pos tersebut dikirimkan dari Kanada pada Jumat (7/1) melalui Amerika Serikat dan Hong Kong sebelum diteruskan kepada penerimanya di Beijing.
Menurut Deputi Direktur CDC Beijing Pang Xinghuo, berdasarkan studi epidemiologi, pengujian sampel yang dicurigai dan pelacakan, kemungkinan kasus Omicron di Beijing lewat pos internasional tidak dapat dikesampingkan.
Menurut dia, kasus Omicron di Beijing mirip dengan yang terjadi di kawasan Amerika Utara dan Singapura pada Desember 2021. Otoritas kesehatan Beijing mengesampingkan kemungkinan bahwa kasus tersebut berkaitan dengan kasus-kasus Omicron di beberapa kota di China lainnya.
Pasien hanya memiliki kontak dengan paket dan halaman muka dokumen surat dari luar negeri. Hasil pengujian pada 22 sampel yang berkaitan dengan surat menunjukkan Omicron terdeteksi pada dua sampel permukaan luar paket, dua sampel permukaan bagian dalam paket, dan delapan sampel kertas di dalamnya.
Dikatakan, delapan orang yang melakukan kontak dengan surat itu telah dilacak dan hasil tes PCR mereka negatif. Selain itu, surat internasional lain yang berasal dari jalur pengiriman yang sama dan belum dibuka juga dinyatakan positif membawa Omicron
Pang menyatakan bahwa risiko meluasnya wabah Covid-19 di Beijing relatif kecil karena semua orang yang dikunjungi pasien dalam 14 hari terakhir dinyatakan negatif. Sebanyak 69 kontak dekat pasien, hasil tesnya juga negatif.