Sembilan Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Tujuah Negara Bagian Amerika Serikat

- 27 Mei 2022, 18:43 WIB
Ilustrasi peta penyebaran cacar monyet di luar Afrika.
Ilustrasi peta penyebaran cacar monyet di luar Afrika. /Unsplash / martin sanchez.

GALAJABAR - Sembilan kasus cacar monyet ditemukan di tujuh negara bagian Amerika Serikat pada Kamis 26 Mei 2022.

Dari sembilan kasus cacar monyet tersebut, beberapa di antaranya dialami orang-orang yang belakangan ini tidak punya riwayat bepergian ke luar negeri.

Dilaporkan Reuters, hingga Rabu 25 Mei 2022, enam kasus cacar monyet tercatat di Massachusetts, Florida, Utah, Washington, California, Virginia, dan New York.

Baca Juga: Antusias Jalani Latihan Bersama Persib, Ciro Alves Yakin Kondisinya Semakin Baik

Kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebagian besar infeksi yang terdeteksi secara global sejauh ini tidak parah.

Gejala-gejala yang tampak antara lain adalah demam dan ruam tertentu yang membengkak.

"Semua kasus yang ada di AS ditemukan pada orang-orang gay, biseksual, dan para pria yang berhubungan seks dengan laki-laki," kata Direktur CDC, Rochelle Walensky saat konferensi pers, dikutip Galajabar, Jumat 27 Mei 2022.

Walensky mendesak agar penanganan dilakukan dengan panduan berdasarkan ilmu, bukan stigma.

Baca Juga: Pesona Si Ganteng Hwang In Yoep dalam K-Drama 'Why Her?'

Lebih dari 20 negara, tempat kasus cacar monyet tidak berupa endemi, telah melaporkan wabah viral tersebut.

Sekitar 200 kasus dipastikan muncul dan lebih dari 100 dugaan kasus infeksi dilaporkan di negara-negara itu, sebagian besar di Eropa.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk meningkatkan pengawasan terhadap cacar monyet.

Baca Juga: Hanya Rp 6 Jutaan, Ini Spesikasi Canggih HP Nokia Edge 2022 Dilengkapi Memori 512 GB

Beberapa dari sembilan kasus yang teridentifikasi pada Rabu di AS terjadi pada orang-orang yang baru-baru ini melakukan perjalanan internasional ke daerah-daerah yang dilanda wabah cacar monyet.

Penyakit itu, yang sebagian besar melanda Afrika bagian barat dan tengah, merupakan infeksi yang bisa menular secara luas dan cepat. Penyakit tersebut pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an silam.***

Editor: Ziyan Muhammad Nasyith

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x