46 Migran Ditemukan Tewas dalam Truk di Texas, Diduga Penyebabnya Karena Serangan Panas dan Kelelahan

- 28 Juni 2022, 16:08 WIB
Truk-truk menunggu dalam antrian untuk menyebrang masuk ke Amerika Serikat di Jembatan Internasional Jeronimo-Santa Teresa yang menghubungkan kota Ciudad Juarez dan Santa Teresa, Nuevo Mexico.
Truk-truk menunggu dalam antrian untuk menyebrang masuk ke Amerika Serikat di Jembatan Internasional Jeronimo-Santa Teresa yang menghubungkan kota Ciudad Juarez dan Santa Teresa, Nuevo Mexico. /ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Luis Gonzalez/aww/cfo (REUTERS/JOSE LUIS GONZALEZ)

GALAJABAR - Ditemukan 46 jasad migrn di dalam sebuah truk peti kemas pada Senin, 27 Juni 2022 di San Antonio, Texas. Penemuan itu merupakan salah satu insiden penyelundupan manusia paling mematikan baru-baru ini di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Seorang pejabat Departemen Pemadam Kebakaran San Antonio mengatakan pihaknya menemukan "tumpukan mayat" dan tidak ada rambu peringatan di truk itu, yang ditemukan di sebelah rel kereta api di daerah terpencil di pinggiran selatan kota.

Enam belas orang lain yang ditemukan di dalam trailer itu diangkut ke rumah sakit karena suhu badan yang tinggi dan kelelahan, termasuk empat anak di bawah umur, tetapi tidak ada anak-anak di antara yang tewas, kata departemen tersebut.

Baca Juga: Perlu Kajian Komprehensif Soal Usulan Ganja untuk Medis, DPR: Indonesia Negara Hukum, Ganja Tidak Boleh!

"Pasien yang kami lihat terasa panas saat disentuh, mereka menderita serangan panas, kelelahan," kata Kepala Pemadam Kebakaran San Antonio Charles Hood dalam konferensi pers.

"Itu adalah truk peti kemas berpendingin tetapi tidak ada unit AC yang berfungsi di ruang peti kemas itu."

Suhu di San Antonio, yang berjarak sekitar 160 mil (250 km) dari perbatasan Meksiko, naik hingga mencapai 103 derajat Fahrenheit (39,4 derajat Celcius) pada Senin dengan kelembapan tinggi.

Baca Juga: Ricky Kambuaya Ikuti Latihan Perdana Bersama Skuad Maung Bandung: Perkuat Persib di Piala Presiden 2022

Kepala Polisi kota William McManus mengatakan seseorang yang bekerja di gedung terdekat mendengar teriakan minta tolong dan keluar untuk menyelidiki. Pekerja menemukan pintu peti kemas terbuka sebagian dan melihat ke dalam dan menemukan sejumlah mayat.

McManus mengatakan ini adalah insiden terbesar untuk kadus itu di kota tersebut dan tiga orang ditahan setelah insiden itu, meskipun keterlibatan mereka belum jelas.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x