GALAJABAR - Jajak pendapat yang memprediksi kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020, November mendatang, justru tidak membuat kubu partai pendukung Biden, Demokrat, merasa nyaman.
Mereka justru seolah dihadapkan pada déjà vu, karena pada pemilu tahun 2016 lalu, jajak pendapat di pekan terakhir meramalkan Hillary Clinton akan memenangi pilpres di AS.
Dalam banyak jajak pendapat nasional, dikutip galajabar dari Fox News, calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden mengungguli Trump dengan 10 poin atau lebih. Jajak pendapat publik baru oleh EPIC / MRA awal bulan ini, menunjukkan Biden mengungguli Trump 48% -39%.
Baca Juga: Kasus Korupsi di Jabar Duduki Peringkat Pertama
Pada saat yang sama di tahun 2016, banyak pendukung Partai Demokrat – demikian pula beberapa pendukung Partai Republik-- yakin kandidat jagoan mereka akan berkantor di Gedung Putih, tetapi mereka akhirnya harus kecewa dengan hasil akhir yang menyatakan Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton.
Kini, hal yang sama terjadi lagi. Belajar dari pemilihan presiden tahun 2016, kubu Demokrat tidak lagi begitu optimistis seperti dulu.
Ketua Partai Demokrat Michigan, Lavora Barnes mengatakan kepada The Washington Post bahwa "orang-orang masih tetap berhati-hati" mengingat apa yang terjadi pada tahun 2016.
Baca Juga: Butuh Bahan Baku Pembangkit Listrik Energi Biomassa, Jepang Beli Limbah Kelapa Sawit dari Indonesia