"Tidak ada agenda untuk aksi balasan," kata Riester kepada radio RTL.
Baca Juga: Ini Alasan Menaker Tetapkan UMP 2021 Sama Dengan Tahun 2020
Meski demikian, ia mengulangi kecaman pemerintah terhadap pernyataan Presiden Turki Tayyip Erdogan baru-baru ini mengenai Presiden Emmanuel Macron.
Erdogan pada Senin, mendesak warganya agar berhenti membeli produk Prancis. Seruan boikot di dunia Muslim ini sebagai bentuk protes atas gambar Nabi Muhammad SAW yang dipajang di Prancis, yang dianggap umat Muslim sebagai penghinaan.
Sebelumnya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyatakan, tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Menaker Kirim Surat Edaran, Upah Mimimum Provinsi Tahun 2021 Sama Dengan Tahun 2020
Macron juga mengumumkan rencana undang-undang yang lebih ketat untuk menangani apa yang disebutnya "separatisme Islam" dan mempertahankan nilai-nilai sekuler.
Kontan saja, ucapan Macron tersebut mengundang kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Reaksi paling keras ditunjukkan pemimpin Turki, Recep Tayyip Erdogan yang menyatakan bahwa Emmanuel Macron butuh perawatan mental. Seakan belum puas, Erdogan juga kemudian menyebut Macron telah tersesat. ***