GALAJABAR -Tiga rumah di Kampung Pojok Cireundeu RT 01/RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi mengalami kerusakan di bagian belakang, setelah diterjang longsoran tanah dan batu dari tembok penahan tanah atau kirmir yang ambruk, Minggu 22 November 2020, malam.
Ketiga rumah tersebut milik Daya (40) yang dihuni 6 jiwa, Ijah (80) yang tinggal sendirian, serta Quraesin (60) yang dihuni 5 jiwa. Semua penghuni rumah sempat mengungsi ke rumah saudarannya untuk menghindari longsor susulan.
Berdasarkan pantauan galajabar, Senin 23 November 2020, ketiga rumah tersebut mengalami kerusakan dibagian belakang. Kirmir yang rubuh tersebut diduga akibat tanah yang labil.
Baca Juga: Dirasa Terlalu Kecil, SPSI Kabupaten Bandung Tolak Kenaikan UMK 2021 Sebesar 3,27 Persen
Tim Kecebong dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi dibantu warga melakukan pembersihan material longsor.
Atikah (74), seorang penghuni rumah yang rusak mengatakan, saat kejadian dia bersama anak dan cucunya sedang nonton TV di ruang tengah. Tiba-tiba mendengar suara gemuruh.
"Kejadiannya sekitar pukul 18.30 WIB, siangnya hujan, tapi pas kejadian ngga ada hujan. Dikira teh ada kucing, tapi lama-lama suaranya bergemuruh. Lalu anak saya nyuruh pada keluar, karena ada tetangga di belakang yang teriak 'longsor-longsor'. Setelah dilihat, ternyata kamar mandi dan dapur jebol sampai bolong," ungkapnya.
Baca Juga: Dapat Uang Cerai 453 Juta Poundsterling dari Suami, Wanita Inggris Juga Seret Putranya ke Pengadilan
Ia mengaku sempat mengungsi ke rumah saudaranya tidak jauh dari rumah menantunya tersebut. "Iya kami sempat ngungsi, takut terjadi longsor susulan. Sebelumnya belum pernah mengalami kejadian seperti ini," tuturnya.
Diakui Atikah, rumah yang dihuninya itu mengalami kerusakan di bagian dapur dan kamar mandi. Untuk sementara ditutup menggunakan triplek agar bisa digunakan.