Hujan Deras, Sungai Cikeruh Meluap Banjiri Tiga Desa di Rancaekek

- 21 Januari 2021, 19:09 WIB
Luapan air dari Sungai Cikeruh di Kampung Bojong Melati Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Kamis 21 Januari 2021.
Luapan air dari Sungai Cikeruh di Kampung Bojong Melati Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Kamis 21 Januari 2021. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Perkampungan  penduduk di tDesa Rancaekek Kulon, Rancaekek Wetan dan Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung kembali diterjang banjir luapan Sungai Cikeruh, Kamis  21 Januari 202 sore sekitar pukul 16.39 WIB.
 
Banjir yang terjadi di Kecamatan Rancaekek disebabkan hujan deras di wilayah hulu sungai yang berada di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang sejak Kamis siang.
 
Pantauan "GM" di lapangan, sejumlah warga terlihat siaga di dekat bantaran Sungai Cikeruh yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan penyempitan karena banyaknya tumbuhan yang ada di bantaran sungai tersebut.
 
 
Sementara warga  lainnya  terlihat memasang karung yang sudah diisi pasir berfungsi untuk menahan luapan air masuk ke rumah warga. 
 
Karena tinggi dan derasnya aliran air Sungai Cikeruh, tidak sedikit di antara rumah warga yang sudah tergenang banjir bercampur lumpur.
 
 
Aktivitas warga yang melakukan kegiatan ekonomi pun terhambat karena genangan banjir tersebut. 
 
 
Relawan Tanggap Bencana Rancaekek Yunus mengatakan, tiga desa yang ada di sepanjang aliran Sungai Cikeruh menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan. 
 
"Masyarakat yang menjadi korban banjir meminta kepada pemerintah dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cikeruh. Selain itu, kami berharap jembatan penyebrangan yang ada di atas aliran Sungai Cikeruh untuk ditinggikan karena menghambat aliran air," kata Yunus kepada wartawan di lokasi banjir kampung Bojong Makati Desa Rancaekek Kulon. 
 
Warga Desa Rancaekek Kulon lainnya, Budimantara mengungkapkan, akibat dangkalnya aliran Sungai Cikeruh, di saat aliran air cukup deras tertahan oleh jembatan penyeberangan.
 
 
"Dampak dari jembatan itu menahan sampah yang terbawa hanyut aliran sungai dan menambah luapan air semakin deras ke permukiman warga," kata Budimantara. 
 
Ia berharap kepada pemerintah salah satu solusi untuk penanganan banjir di Kecamatan Rancaekek adalah normalisasi Sungai Cikeruh. Bersamaan dengan normalisasi itu harus ada peninggian jembatan supaya tidak menghambat aliran air disaat terjadi musim hujan. 
 
"Akhir-akhir ini kondisi banjir di Rancaekek semakin parah. Selain karena dangkal dan sempitnya aliran Sungai Cikeruh, juga diperparah dengan rendahnya jembatan yang menghalangi  aliran air," ungkapnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x