GALAJABAR - Ketua Umum DPP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) DR. H. Deding Ishak menyatakan hadirnya BSI (Bank Syariah Indonesia) hasil merger Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah dan BNI Syariah adalah sebuah terobosan solutif dari Menteri BUMN Erick Tohir dalam mengakselerasi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
"Kami menyambut positif dan optimis ini adalah langkah besar sekaligus kesungguhan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia," kata H. Deding Ishak kepada galajabar melalui pesan whatsapp, Sabtu 13 Februri 2021.
Deding Ishak berharap langkah tersebut diikuti kebijakan-kebijakan efektif lainya dalam membangun kolaburasi pemulihan ekonomi nasional.
"Ekonomi kita yang cukup terdegradasikan agar bisa cepat pulih dan bangkit kembali, terutama di pedesaan," harapnya.
Ia berharap BSI menjadi payung keuangan dan menjadi pelindung, pengayom dan pendorong lembaga keuangan non bank di pedesaan seperti koperasi syariah dan baitul mal wa tanwil.
"Jajaran komisaris dan direksi harus cepat bergerak bekerja sama dengan ormas islam Pemda Provinsi/kabupaten maupun kota guna nenyiapkan program dan agenda aksi membantu UMKM dan masyarakat. Antara lain warga yang sedang terlilit bank emok rentenir yang kondisinya cukup parah terlebih di masa pandemi ini," tutur Deding Ishak.
Ia mengatakan, kehadiran BSI dan lembaga keuangan syariah memang dinantikan umat yang mulai sadar dan tingkat pemahaman agama yang meningkat bahwa riba adalah haram.
"BSI, koperasi syariah dan BMT pasti membina masyarakat bukan membinasakan masyarakat. Dalam hal ini tentu diperlukan SDM pengelola koperasi syariah dan BMT yang handal. Maka Kemeneg BUMN dan Kemenkop UKM, MUI , BAZNAS, Ormas Islam, MES bisa berkolaborasi menyiapkan SDM dalam jangka panjang melalui pelatihan yang berkesinambungan," kata Ketua STAI AL Jawami Bandung ini.***