Network
GALAJABAR - Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin ke rumah warga. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Seperti penyemprotan yang dilakukan, Sabtu, 14 Februari 2021, di RT 07 dan RT 08 RW 08
Penyemprotan tersebut merupakan salah satu kegiatan di massa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kelurahan Cibeber. Kegiatan lainnya berupa patroli imbauan protokol kesehatan (Prokes) Covid -19, pembagian masker, serta pemantauan dan pencatatan data agregat kasus sebaran Covid-19 di Level RW dan RT (zonasi).
Kegiatan ini selain melibatkan jajaran kelurahan Cibeber, juga ada dari TNI, Polri, Satgas Siaga Sehat Kelurahan Cibeber, Karang Taruna, serta pengurus/kader PKK.
Baca Juga: Drama Korea : Love Alarm Season 2 Akan Segera Tayang, Simak di Sini Berapa Jumlah Episodenya
Lurah Cibeber, Ceppy Rustiwan mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan bukan hanya dilakukan ke rumah yang terdapat pasien positif Covid-19. Sementara itu, jumlah warga yang masih positif Covid-19 di Kelurahan Cibeber tinggal 2 orang. Mereka menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Penyemprotan di semua rumah, dilakukan secara bergiliran. Kalau di wilayah yang khusus ada pasien (positif covid), tiap hari di seputar tetangga dan rumah pasien. Konsepnya membersihkan rumah, pel lantai, dan bersih-bersih meja, dan alat rumah tangga yang lainnya pakai disinfektan, pakai lap tidak disemprot," terangnya.
"Kalau semprot hanya ruangan tertentu, dan bagian luar rumah. Penyemprotan lebih ke tindakan preventif untuk memutus rantai peredaran virus," sambung Ceppy.
Baca Juga: 5 Manfaat Antioksidan dan Antimikroba pada Masker Madu untuk Wajah, Cara Mendapatkannya pun Mudah...
Selain penyemprotan, tim Satgas Penanganan Covid-19 di Kelurahan Cibeber juga melaksanakan patroli imbauan prokes. Dalam patroli tersebut, petugas mendapati sejumlah warga yang melanggar prokes.
"Yang tidak pakai masker ada 5 orang. Tidak jaga jarak 3 orang," kata Ceppy.
Bagi pelanggar, sambung Ceppy, pihak kepolisian dan TNI memberikan sanksi sosial, seperti menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan mengucapkan lima sila Pancasila.
"Untuk anak muda dikasih pilihan, mau push-up, apa nyanyi lagu Indonesia Raya. Kebanyakan anak muda laki-laki minta push-up. Setelah itu kita kasih masker untuk langsung dipakai. Jika pelanggarnya ibu-ibu atau bapak-bapak, kita kasih edukasi untuk sayang pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan akan pentingnya pembiasaan hidup sehat dan bersih. Dengan pakai masker, berarti sayang pada diri sendiri, dan bertanggung jawab buat lingkungan sekitar dirinya," beber Ceppy.
Baca Juga: Resep Rainbow Cake yang Mudah dan Lezat, Hidangan Favorit Anak-Anak dan Dewasa
Menurut Ceppy, tingkat disiplin penggunaan masker di wilayahnya sudah bagus. Hal itu terpantau saat melakukan patroli, per 10-15 menit, hanya satu orang yang tidak menggunakan masker.
"Yang ngga pakai masker, kebanyakan alasanya karena lupa. Sanksi ini fungsinya untuk mengingatkan pentingnya memakai masker, dan pentingnya hidup sehat dan bersih untuk terhindar dari penularan virus covid-19, dan imun selalu stabil," terang Ceppy. (Penulis: Laksmi Sri Sundari)**
