Edi Mardijanto, Mantan Pegawai PT Dirgantara Indonesia Sukses Menjadi Pembuat Miniatur Kereta Api

- 4 Maret 2021, 19:22 WIB
Miniatur kereta api buatan Edi Mardijanto (52) banyak diminati orang, termasuk dari luar negeri
Miniatur kereta api buatan Edi Mardijanto (52) banyak diminati orang, termasuk dari luar negeri /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Menggeluti bisnis yang sesuai hobi, tentunya akan lebih menyenangkan. Seperti yang dilakukan Edi Mardijanto (52). Berawal dari kesukaannya pada kereta api, warga Jalan Haji Haris, RT 01/RW 07, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi ini mampu meraup pundi-pundi rupiah.

Di rumah milik orang tuanya, Edi dibantu tujuh orang pegawainya memproduksi miniatur kereta api yang memiliki daya jual tinggi.
 
Beragam jenis miniatur kereta api sudah pernah dibuatnya. Seperti lokomotif uap zaman Belanda, lokomotif jenis CC 206, CC 205, LRT, dan KRL sudah sempat dibikinnya.
 
Baca Juga: TOTAL: 47 Warga Desa Sariwangi Kabupaten Bandung Barat Terkonfirmasi Covid-19, Bupati Siapkan Hotel

Bahkan ada beberapa karyanya yang sudah merambah pasar Asia, Amerika hingga Eropa, sehingga memiliki omset puluhan juta setiap bulannya.

Pembuatan miniatur kereta api yang dirintis Edi dimulai tahun 2002. Ketika itu ia baru saja dirumahkan oleh IPTN atau PT Dirgantara Indonesia dan tidak dipanggil kembali bekerja.

Kemudian Edi bertemu dengan teman-teman sesama komunitas kereta api, hingga kemudian terinspirasi untuk membuat miniatur kereta api lokal.
 
 
Inspirasi menekuni kerajinan kereta api juga lantaran ayahnya dulu bekerja di PT KAI, dan nenekya tinggal di dekat rel kereta api.

"Kebetulan saya pernah ikut bikin maket, lalu dikembangkan ilmunya. Pas mulai produksi, ada event bawa maket kereta api. Jual pertama itu dikirim ke Semarang harganya Rp 425 ribu," bebernya ditemui di rumahnya, Kamis  4 Maret 2021.

Sejak saat itulah usahanya mulai berkembang. Pesanan pertama pun didapat dalam jumlah yang cukup banyak dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk kebutuhan souvenir.
 
Baca Juga: Lagi, Jhoni Allen Sampaikan Kritik kepada SBY: 10 Tahun Jadi Presiden, Kok Partai Tidak Diperhatikan

Harga yang ditawarkan Edi bervariatif. Tergantung model dan ukuran miniaturnya. Namun untuk harga terendah ia menjualnya Rp 500 ribu, dan tertinggi kebanyakan dikisaran Rp 5 juta per unitnya. 

Untuk membuat miniatur kereta api itu, Edi menggunakan bahan baku akrilik yang dibentuk dengan cutting laser. Sebelumnya, Edi menggunakan bahan PVC Hi Impact yang lazim digunakan untuk membuat maket.

Pandemi Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu sempat mengganggu produksinya. Lantaran saat itu dirinya terpaksa meliburkan pekerjanya dengan alasan keselamatan.
 
Baca Juga: Tepis Tudingan Praktik di Tubuh Demokrat, Yan Harahap Beberkan Borok Jhoni Allen Saat Jadi Petinggi Partai

"Ya sempat terganggu omset dan pesanan turun 40 persen. Normalnya sebulan itu bisa sampai Rp 25 juta, tapi pas pandemi kemarin hanya Rp 15 juta. Tapi ya kita kan terus berusaha, sampai sekarang Alhamdulillah pesanan selalu ada," tukasnya. ***

 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x