PERINGATAN! Tengah Terjadi Perubahan Iklim, DLH Kota Cimahi Imbau Warga Lakukan Langkah Adaptasi

- 13 Oktober 2021, 20:14 WIB
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Cimahi, Achmad Nuryana  membuka kegiatan Edukasi ProKlim yang berlangsung di Aula UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Kota Cimahi Jalan Daeng Moh Ardiwinata Perum Nata Endah Kota Cimahi, Rabu (13/10/2021).
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Cimahi, Achmad Nuryana membuka kegiatan Edukasi ProKlim yang berlangsung di Aula UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Kota Cimahi Jalan Daeng Moh Ardiwinata Perum Nata Endah Kota Cimahi, Rabu (13/10/2021). /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi  mengingatkan masyarakat bahwa saat ini terjadi perubahan iklim, dan diharapkan warga melakukan langkah adaptasi, serta mitigasi melalui Program Kampung Iklim (ProKlim).
 
Hal itu disampaikan Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Cimahi, Achmad Nuryana ditemui usai membuka kegiatan Edukasi ProKlim yang berlangsung di Aula UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Kota Cimahi Jalan Daeng Moh Ardiwinata Perum Nata Endah Kota Cimahi, Rabu  13 Oktober 2021.
 
Achmad menjelaskan, masalah lingkungan hidup ini bukan hanya menjadi masalah regional dan nasional, bahkan sudah menjadi isu internasional. 
 
 
"Jadi saat ini karena perilaku masyarakat juga ya, karena kebutuhan, mobilitas, kemudian eksploitasi sumber daya alam dan seterusnya, saat ini kita sedang diuji karena perubahan iklim secara global, baik naiknya air laut, penurunan permukaan air tanah, dan seterusnya, saat kemarau kita benar-benar kekeringan. Makanya kita harus sadar lingkungan," ungkapnya. 
 
ProKlim adalah program berlingkup nasional, yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
 
"Pemerintah pusat sudah mencanangkan itu untuk menurunkan efek gas rumah kaca, dan bagaimana kita menjaga konservasi air, dan konservasi air tanah. Jadi kita sangat perlu memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana menjaga lingkungan ini melalui ProKlim," ujar Achmad.
 
 
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kota Cimahi, secara swadaya menjaga lingkungannya masing-masing.
 
"Jadi masalah lingkungan hidup ini bukan hanya masalah pemerintah saja, tapi juga masyarakat ikut terlibat dalam rangka menjaga lingkungan ini lebih baik lagi. Paling tidak, tidak ada degradasi yang signifikan, makanya kami memberikan edukasi ProKlim ini kepada perwakilan masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa disampaikan lagi ke masyarakar yang lainnya. Kita mengundang narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat," terangnya.
 
Dalam ProKlim ini, masyrakat dilatih untuk melakukan mitigasi, analisis, dan memerikan data dan lain sebaginya supaya terpetakan. 
 
 
"Nanti diharapkan program lainnya bisa masuk untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, khusunya di Kota Cimahi. Misalnya yang sederhana saja yakni mengurangi genangan atau banjir dengan cara membuat biopori, sumur resapan agar bisa menampung air, itu contoh kecil. Warga kan harus bisa memetakan, titik-titik genangan dimana, harus apa yang dilakukan. Kemudian perlu adanya penghijauan supaya tidak semua lahan yang ada di Kota Cimahi ini tertutup oleh bangunan dan sebagainya," terang Achmad.
 
Hasil dari edukasi ProKlim ini, sambung Achmad, diharapkan masyarakat bisa  memberikan masukan.
 
"Masukannya baik secara swadaya, apa yang harus dilakukan, kemudian masukan program-program, baik di bidang lingkungan hidup, PU (pekerjaan umum), dan penataan permukiman supaya bisa menjaga lingkungan ini lebih bagus," imbuhnya.
 
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Lilik Setyaningsih menambahkan, kegiatan Edukasi ProKlim ini diikuti oleh perwakilan beberapa kelurahan, kecamatan, dan pengurus RW.
 
"Kita tidak hanya sekedar edukasi disini, ada pengisian data di exel. Sebetulnya program ini kita ngirim perwakilan dari kabupaten/kota, ProKlim ini dikompetisikan oleh pemerintah pusat. Dengan kegiatan edukasi ini temen-teman sudah siap jika ikut kompetisi. Mungkin ada yang mengalami kesulitan dalam mendata, dan menginvetarisir data. Dan hari ini diberi edukasi  untuk penginputan data-data yang nantinya supaya tergali data-data yang ada di lingkungan wilayah, minimal di RW-RW-nya, karena nanti ada penghargaan sesuai tingkatan yakni utama, pratama, madya dan lestari," ungkapnya.
 
"Kebetulan kita sudah mendapatkan yang utama, ya pinginlah kita  mendapatkan yang lestari, walapun itu kan hanya efek ya, yang penting disini kita dapat mengurangi penurunan gas rumah kaca. Tadi sudah panjang lebar gimana periapannya, persiapan lingkungan, bagaiman cara mengubah biopori dan sebagainya, termasuk juga pengolahan sampahnya supaya tidak ada dampak disitunya," ujar Lilik menambahkan.
 
 
Dijelaskan Lilik, ProKlim ini  tujuannya untuk mengurangi dampak dari perubahan iklin.
 
"Apa sih perubahan iklim ini akibat konsentrasi gas rumah kaca yang sudah mulai berubah, terutama dari meningkatnya karbondioksida, termasuk gas-gas lainnya. Nah ini akibat dari aktivitas manusia termasuk dari hasil pembakaran, dari mobil motor, pabrik dan lain sebaginya. Termasuk sumbangsih dari pertanian juga itu mempengaruhi pada gas rumah kaca tersebut. Kalau misalkan itu dibiarkan, tidak ada program ini maka ini akan menjadi bahaya, akan menimbulkan global warming, jadi pemanasan meningkat dan ini akan mengakibatkan keburukan terhadap masyarakat," terangnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x