GALAJABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bandung terus melakukan peningkatan kapasitas bagi kader posyandu, mulai dari tingkat kecamatan, desa hingga kelurahan.
Dengan adanya pelatihan yang inovatif dan kreatif, diharapkan dapat mendorong peranan para kader. Mengingat, posyandu merupakan ujung tombak dalam menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat.
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Dadang Supriatna menuturkan, saat ini posyandu menjadi salah satu lembaga kemasyarakatan yang memiliki potensi untuk dikembangkan, serta sebagai wadah strategis dalam menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat.
“Dewasa ini, posyandu tidak hanya sebagai tempat penimbangan bayi/balita atau pelayanan kesehatan saja. Tetapi sudah menjadi wahana pengintegrasian pelayanan sosial dasar yang meliputi berbagai program, yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi,” jelas Emma di sela kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Posyandu di Gedung Dewi Sartika, Soreang, Jumat (15/10/2021).
Emma juga menyampaikan, tidak mudah menjadikan posyandu sebagai wahana partisipasi masyarakat yang mandiri.
Oleh karenanya, perlu menyertakan aspek pemberdayaan masyarakat serta pembinaan dari para anggota Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pembinaan dan Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu) secara berjenjang di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten secara konsisten.
Baca Juga: Keren! Satlantas Polres Cimahi Pilot Project Penerapan Digitalisasi Registrasi Ranmor
Di samping itu, dirinya menjelaskan, tahun 2021 kuantitas posyandu di Kabupaten Bandung berjumlah 4.317. Terdiri dari 80 posyandu berstrata madya, 1.208 posyandu purnama dan 3.026 posyandu berstrata mandiri.
Sementara jumlah kader posyandu sebagai pencatat, penyuluh dan penggerak masyarakat berjumlah 25.246 orang, atau 6 sampai 8 kader per posyandu.