GALAJABAR – Tim peneliti Unisba menghasilkan produk riset Biomask Respirator. Alat inimerupakan perangkat alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan yang menerapkan prinsip biosafety menggunakan tekanan positif, berupa sungkup kepala (fullhead helmet).
Dan bertenaga baterai portabel dilengkapi sistem (HEPA) filter yang menyaring udara yang masuk dari lingkungan sekitar, serta blower yang mendorong dan mengarahkan udara bersih yang telah disaring ke wajah atau sekitar hidung pemakainya melalui system tubing.
Dengan udara yang didorong ke zona pernafasan pemakainya oleh blower, tekanan positif dibuat di dalam sungkup kepala yang mencegah masuknya udara yang tidak disaring secara spontan, meskipun tidak ada penyekat (seal) yang kedap di sekitar wajah dan kepala pemakainya.
Baca Juga: Sabet Jadi Aktor Terbaik Oscar 2022, Will Smith Menangis dan Minta Maaf pada Pidato Kemenangannya
“Produk ini merupakan proses hilirisasi hasil penelitian dan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM),” ungkap Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi mengatakan sebagai
di sela-selaserah terima Boomask Resipirator, Senin, 28 Maret 2022.
“Produk inovasi ini diserahkan kepada beberapa Rumah Sakit, di antaranya RSUD Al Ihsan sebagai RS Pendidikan Utama FK UNISBA, Rumah Sakit Muhamadiyah Bandung, dan Rumah Sakit Al Islam Bandung,” sambungnya.
Dikatakan, Biomask Respirator Unisba merupakan produk inovasi yang memiliki berbagai kelebihan, di antaranya menggunakan tekanan udara positif yang memungkinkan pemakainya tidak harus mengandalkan paru-parunya untuk berfungsi menarik oksigen melalui media filter saat bernapas.