Luhut lebih lanjut mendapat laporan bahwa progres pembangunan proyek KCJB saat ini mencapai 86,19 persen.
"Dari apa yang saya dapat laporan hari ini, progres kita sudah 86,19 persen. Mungkin malah 90 persen rata-rata kita sudah bisa selesaikan sejak konstruksinya dimulai pada 2018," jelas dia.
Tak dipungkirinya, banyak kendala yang dihadapi dalam pembangunan proyek KCJB. Tetapi, berkat kerja yang baik dari Indonesia dan China, proyek tersebut sampai saat ini sudah mendekati 90 persen.
"Banyak sekali memang kendala di sana sini tetapi saya kira tahun terakhir ini progresnya sudah sangat baik. Jadi, kita bangga melihat tim dari China dan tim dari Indonesia itu bisa bekerja secara baik," papar Luhut.
Baca Juga: Dokumenter “SUGA: Road to D-DAY” Segera Rilis di Disney+ Hotstar, LINK Teaser di Sini
Baca Juga: Indonesia Dicoret FIFA dari Piala Dunia U-20, Argentina Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah
Ia pun menyebut penyelesaian track laying tersebut merupakan salah satu milestone yang sangat krusial bagi keseluruhan proyek KCJB.
"Saya berharap penyelesaian track laying merupakan salah satu milestone yang sangat krusial bagi keseluruhan proyek karena sekaligus juga menjadi tanda kesiapan proyek untuk memasuki periode pengujian secara terintegrasi," kata Luhut.
Sebelumnya, proses track laying memakan waktu 12 bulan sejak dimulai pada 20 April 2022. Pekerjaan dilakukan menggunakan mesin track laying yang pertama kali ada di Indonesia.
Mesin itu mampu memasang rel hingga sepanjang 4,5 km per hari, lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual.