Cashless Ciptakan Efisiensi, Keamanan dan Kenyamanan saat Mudik

- 18 April 2023, 07:00 WIB
Adita Irawati dalam webinar Bincang Santai Jelang Berbuka  2023 yang mengusung tema Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashless pada Senin 17 April 2023
Adita Irawati dalam webinar Bincang Santai Jelang Berbuka 2023 yang mengusung tema Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashless pada Senin 17 April 2023 /Galajabar



GALAJABAR - Fenomena pembayaran secara cashless atau non-tunai menjadi solusi gaya hidup masyarakat modern yang membutuhkan kemudahan dan efisiensi. Selain menawarkan kepraktisan dan efisiensi, tren cashless juga memiliki keuntungan karena rekam jejak digital bisa memudahkan pencatatan keuangan.

Tidak hanya itu, pembayaran cashless juga bisa menghemat waktu karena tidak perlu repot menunggu uang kembalian saat bertransaksi. Terlebih, tren cashless juga menekan potensi kerugian negara yang diakibatkan oleh peredaran uang palsu di tengah masyarakat.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, digitalisasi kini menjadi suatu keniscayaan bagi semua sektor termasuk sektor transportasi. Di era digitalisasi seperti saat ini, mau tidak mau, membuat masyarakat harus bisa merubah kebiasaan menuju suatu yang lebih efisien, lebih mudah, atau lebih simpel.

Baca Juga: Hannover Messe 2023, BNI Siap Dukung Indonesia 4.0

"Bicara digitalisasi, kita harus bersyukur bahwa ketika pandemi melanda negara kita dan global memberikan hikmah berupa dorongan bertransformasi secara digital, mulai dari membeli tiket hingga melakukan check-in saat perjalanan," kata Adita Irawati dalam webinar Bincang Santai Jelang Berbuka  2023 yang mengusung tema Mudik Aman dan Nyaman dengan Cashless pada Senin 17 April 2023.

Webinar ini merupakan kolaborasi dari Forum Wartawan Daerah (Forwada) dan Forum Wartawan Kementerian Perhubungan (Forwahub) serta Urbanforum.

Adita menambahkan, berbicara cashless menjadi sesuatu yang menarik, dan ini memberi manfaat positif bagi sektor transportasi. Cashless memberikan lebih banyak tranparansi, bisa menghindari pungutan liar, dan dari sisi pengguna lebih efisien. lebih simple, sehingga memberi kenyamanan dalam perjalanan mudik.

"Cashless sebagai anak digitalisasi adalah suatu keniscayaan. Cashless membantu mudik lebih lancar. Pembayaran non tunai bisa menguaraikan kepadatan di simpul-simpul transportasi, seperti di bandara dan pelabuhan.i pelabuhan. Pembayaran yang menggunakan cashless memudahkan dalam mudik, termasuk di rest area, dan diharapkan pihak operator telekomunikasi bisa mendukung dalam penerapan cashless saat mudik," ujar Adita.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto menjelaskan untuk tahun ini terkait mudik gratis pihaknya mencoba untuk menyajikan aplikasi Mitra Darat untuk pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan mudik gratis.

Dari Mitra Darat ini, lanjut Suharto, pihaknya merasakan dibanding tahun-tahun sebelumnya masih ada kuota kurang.

"Tahun ini kami mencoba bagaimana menyiasati bahwa masyarakat yang benar-benar ingin menggunakan bis ini adalah benr-benar masyarakat yang membutuhkan bukan sekedar coba-coba ingin mengikuti mudik gratis, kami sudah koordinasi dengan Dishub DKI Jakarata dan yang lainnya, setidaknya saat ini ada 1.600 data yang mendaftar mudik gratis dibeberapa lokasi. Sehingga dengan adanya aplikasi Mitra Darat ini kami sudah bisa mengetahui siapa saja  hanya sekedar iseng-iseng mendaftar mudik gratis, " kata Suharto.

Baca Juga: Polda Jabar Tempatkan Sniper di Titik Rawan Kejahatan

Suharto juga menegaskan sekaligus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian tiket secara langsung atau go-show. Hal ini dilakukan demi kelancaran dan kenyamanan masyarakat saat mudik.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Media Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nursodik Gunarjo menuturkan bahwa mudik merupakan tradisi tetap yang sudah menjadi the part of our life being. Karena sifatnya berulang, masyarakat seyogyanya sudah memiliki skill mudik yakni pengetahuan tentang mudik, bagaimana menyikapi mudik, dan bagaimana berperilaku saat mudik.

"Kita sudah melakukan mudik berulang kali, ratusan kali, kalau bahasa Jawanya mudik sudah berkali-kali tapi ora pinter-pinter. Artinya sampai saat ini pun kita masih terus belajar bagaimana melaksanakan mudik secara baik karena dinamika situasi dan kondisi mudik membuat masyarakat harus terus dididik agar memiliki skill mudik yang baik melalui sosialisasi," ujar Nursodik.

Nursodik mengungkapkan bahwa tahun ini, mudik saat Lebaran menjadi mudik yang Critical. Mengapa demkian? Hal ini dikarenakan, saat ini data Kemenhub menyebutkan bahwa masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran pada 2023 diprediksikan mencapai 123,8 juta orang. Sedangkan tahun lalu hanya 85,5 juta orang.

"Artinya ada lonjakan pemudik yang sangat signifikan, yang luar biasa. Moda transportasi yang digunakan juga luar bisa besar. Ada 27,32 juta orang pemudik diprediksikan menggunakan mobil pribadi dan 25,13 juta pemudik menggunakan motor, dprediksikan juga 22,7 juta pemudik menggunakan bus, dan 14,47 juta menggunakan kereta api, dan menyewa mobil sekitar 9,53 juta," jelas Nursodik.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung berbagai kebutuhan saat mudik dengan layanan cashless melalui aplikasi BCA mobile. BCA siap dukung berbagai kebutuhan Ramadan lewat fitur lifestyle  termasuk untuk membayar Zakat serta untuk melakukan belanja harian. Bagi bagi THR juga lebih mudah melalui fitur BagiBagi di aplikasi BCA mobile.

"Bayar tagihan saat mudik, cukup dengan mBCA atau BCA mobile. Cek transaksi, sisa limit dan upgrade limit Kartu Kredit cukup melalui myBCA atau BCA mobile. Bayar ini itu saat mudik bisa dengan QRIS di myBCA atau BCA mobile," kata

Ia pun mengingatkan agar nasabah BCA untuk selalu melakukan Cek Saldo dan Top Up Flazz sebelum masuk toll. Top up saldo menggunakan aplikasiBCA mobile juga memudahkan nasabah. "Jika kartu Flazz BCA hilang, jangan khawatir. Jika kartu hilang saat mudik, segera kontrol transaksi atau blokir melalui myBCA atau BCA mobile," tegasnya.

Menurutnya, transaksi cashless tumbuh pesat, dan bulan Ramadan biasanya meningkatkan transaksi bulanan nasional sebesar 8 - 9% dibandingkan periode normal. " Dukungan regulasi dari BI meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk bertransaksi cashless," ujarnya.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (ASDP) Ira Puspadewi mengakui bahwa pengunaan cashless untuk pembelian tiket sudah dimulai sejak Agustus 2018 dan pada awalnya tentu tidak mudah. Konsumen ASDP tentunya beragam dan banyak di daerah timur dimana ketersediaan infrastruktur beda dengan di pulau Jawa dan Bali.

Baca Juga: Resep Kue Lebaran 2023, Kue Ulat Daun Cukup Sediakan 3 Bahan Saja

Halaman:

Editor: Ryan Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x