GALAJABAR - Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 mengingatkan kembali terkait Sesar Lembang. Hal ini karena gempa ini terasa sampai ke Bandung dan kota-kota lain daerah patahan Sesar Lembang.
Namun, gempa yang terjadi di Garut tersebut bukan berpusat di patahan Sesar Lembang sehingga tidak berpengaruh, seperti yang ditakutkan para peneliti.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan analisisnya lewat keterangan pers, pada Minggu, 28 April 2024.
“Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid.
“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” ucapnya lagi.
Gempa Sesar Lembang Terjadi 13 Tahun Lalu
Gempa terakhir yang disebabkan oleh Sesar Lembang terakhir terjadi pada 28 Agustus 2011. Saat itu, gempa berkekuatan 3,3 magnitudo dengan kedalaman sangat dangkal mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Akibat gempa tersebut, 384 rumah warga di Kampung Muril, Kabupaten Bandung Barat mengalami kerusakan parah.
Kemudian gempa terjadi pada 14 dan 18 Mei 2017, gempa berkekuatan 2,8 magnitudo itu tidak menyebebkan kerusakan terhadap fasilitas atau rumah warga setempat.
Baca Juga: Berapa Jumlah Korban Kecelakaan KA Turangga dan KA Bandung Raya di Cicalengka? Basarnas Buka Suara
Adapun gemba yang disebabkan Sesar Lembang terjadi pada abad ke-15, atau sekitar 500 tahun lalu.
Sesar Lembang dalam kondisi normal dan aman
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Cimahi belum lama ini memberikan keterangannya terkait Sesar Lembang. Ia menyebut kondisi Sesar Lembang adalah aman dan normal.
"BPBD kota Cimahi sudah koordinasi dgn BMKG yg punya alat deteksi (seimograp) terkait apakah ada hubungan sesar yg menyebabkan gempa bumi di sumedang dgn sesar lembang. Jawaban dari BMKG berdasarkan alat deteksi untuk saat ini sesar lembang dalam kondisi normal dan aman," kata Deni Supriatna saat diwawancari Pikiran-Rakyat.com pada Selasa, 2 Januari 2024.
Sampai saat ini, pihak BPBD belum bisa memprediksi kapan terjadinya gempa besar yang akan disebabkan oleh patahan aktif Sesar Lembang. Namun pihaknya telah berusaha melakukan mitigasi bencana dengan meningkatkan kapasitas masyarakat baik mitigasi struktural dan non struktural.***