Gara-gara Turbulensi Parah, Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman

Tayang: 24 Mei 2024, 22:10 WIB
Penulis: Julkifli Sinuhaji
Editor: Tim GalaJabar
Ilustrasi pesawat terbang. Pesawat Singapore Airlines SQ321 dengan tujuan London-Singapura dilaporkan mengalami turbulensi udara jernih. Apa itu?
Ilustrasi pesawat terbang. Pesawat Singapore Airlines SQ321 dengan tujuan London-Singapura dilaporkan mengalami turbulensi udara jernih. Apa itu? /Reuters/Caroline Chia/


GALAJABAR-
Maskapai Singapore Airlines mengubah peraturan sabuk pengaman atau seat bealt setelah sebelumnya mengalami turbulensi parah yang menyebabkan satu penumpang meninggal pada Senin, 20 Mei 2024.

Usai kejadian itu, Singapore Airlines menyebutkan pihaknya mengadopsi "pendekatan yang lebih hati-hati dalam mengelola turbulensi dalam penerbangan".

"Berdasarkan kebijakan yang direvisi, layanan makanan tidak lagi disediakan ketika tanda sabuk pengaman menyala," demikian pernyataan Singapore Airlines dikutip dari Aljazeera, Jumat, 24 Mei 2024.

Awak kabin juga akan terus mengamankan semua barang dan perlengkapan yang hilang selama kondisi cuaca buruk dan terus mengimbau penumpang untuk kembali ke tempat duduknya dan mengamankan sabuk pengamannya.

“Pilot dan awak kabin sadar akan bahaya yang terkait dengan turbulensi. Mereka juga dilatih untuk membantu pelanggan dan memastikan keselamatan kabin selama penerbangan,” kata juru bicara SIA.

“SIA akan terus meninjau proses kami karena keselamatan penumpang dan awak kami adalah hal yang paling penting.”

SIA juga menghindari terbang di atas wilayah Myanmar di mana turbulensi terjadi ketika melakukan perjalanan antara London dan Singapura, dan sebaliknya terbang di atas Teluk Benggala, menurut data rute di situs pelacakan penerbangan Flightradar24.

Insiden turbulensi parah

Insiden turbulensi di pesawat milik Singapura itu membuat para penumpang terbanting ke langit-langit pesawat dan barang-barang pribadi serta makanan terlempar ke sekitar kabin.

Empat puluh enam penumpang dan dua awak, termasuk warga negara Inggris, Australia, Malaysia dan Filipina, dirawat di rumah sakit di Bangkok hingga Kamis malam.***

 


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub