Dihantam Covid-19, Nilai Ekspor Produk Garmen di Asia Turun 70 Persen

- 21 Oktober 2020, 21:45 WIB
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa 7 April 2020.*
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa 7 April 2020.* /Antara Foto/Aloysius Jarot Nugroho./

 

GALAJABAR - Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan selama pandemi Covid-19 nilai ekspor produk garmen dari negara-negara produsen di Asia turun hingga 70 persen di paruh pertama tahun 2020.

Kemerosotan ekspor itu disebabkan oleh turunnya permintaan konsumen, langkah penutupan wilayah atau lockdown yang diambil pemerintah, serta gangguan pada impor bahan mentah yang sangat diperlukan untuk produksi garmen.

"Riset ini menyoroti dampak luar biasa dari COVID-19 terhadap industri garmen di segala tingkatan," kata Chihoko Asada Miyakawa, Direktur Regional ILO untuk Asia-Pasifik, dalam keterangan pers pada Rabu 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Di Korea Selatan, Lima Orang Meninggal Setelah Disuntik Vaksin Flu

"Menjadi vital bahwa pemerintah, buruh, karyawan, dan pemangku kepentingan lain dalam industri ini bekerja sama untuk menavigasi kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini serta membantu menciptakan masa depan yang lebih berpusat pada manusia untuk industri ini," kata Miyakawa.

Dilansir galajabar dari Antara, bagaimana Covid-19 berdampak pada pekerja dan pabrik garmen di Asia dan Pasifik) merupakan hasil kajian di sepuluh negara utama produsen garmen di kawasan ini.

Kesepuluh negara tersebut adalah Bangladesh, China, Filipina, India, Kamboja, Myanmar, Pakistan, Sri Lanka, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Juga: Innalillahi, Pimpinan Pondok Modern Gontor Meninggal Dunia

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x