GALAJABAR - Setelah dilakukan berbagai upaya oleh tim dokter, perawat dan keeper di Kebun Binatang Bandung bersama tim BKSDA Jawa Barat, macan tutul betina yang didapati di Ciwidey akhirnya mati pada senin 28 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB.
Tim telah berupaya menyelamatkan macan tutul tersebut sejak Jumat 19 Oktober 2020.
Menurut Marcom Bazoga, Sulhan Syafi'i, tim bekerja sampai Jumat dinihari untuk menginfus dan memberi antibiotik pada luka macan tutul.
"Tim BKSDA pun sudah ada yang mengecek kondisi di lapangan," katanya dalam siaran pers yang diterima galajabar, Senin 26 Oktober 2020.
Baca Juga: SM Entertainment Secara Resmi Mengumumkan Debut Girl Group Baru aespa, Bulan Depan!
Menurut tim dokter kebun binatang Bandung, sudah dua infus yang habis untuk matul betina tersebut
Kondisi luka yang cukup parah dan sudah bernanah kemungkinan juga trauma yang menyebabkan macan tutul itu tidak bisa bertahan.
"Pada Sabtu sebenarnya macan tutul ini sudah bisa makan dan menghabiskan 1 kg hati sapi dan sedikit daging cincang," ungkapnya.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi III DPR: Tak Disangka Gedung Kejaksaan Agung Terbakar Akibat Kelalaian
Antibiotik pun sudah diberikan untuk mencegah luka lebih parah agar cepat sembuh
Menurut video yang dilihat, pada saat penangkapan matul ini pun tidak bereaksi kabur saat didatangi oleh tim dari kawah putih. Artinya kondisi macan tutul ini sudah sangat lemah.
"Perkiraan tim dokter kebun binatang Bandung, macan tutul ini sudah 5 hari di tempat tersebut dan tidak mendapatkan makan apapun," katanya.
"Saat kulitnya ditarik pun sudah sangat kering artinya kondisinya memang sudah lemah," imbuhnya.***