Sebut Presiden Jokowi Otoriter Kanan Kiri, Afif Fuad Saidi: Bisa Bareng dalam Satu Jalan Demokrasi, Keren!

- 22 September 2021, 20:32 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /dok. BPMI Setpres

GALAJABAR – Afif Fuad Saidi menilai Presiden Jokowi sebagai sosok pemimpin yang unik.

Pasalnya, Presiden Jokowi bisa menjalankan otoriter kanan dan otoriter kiri secara bersamaan melalui jalan demokrasi.

“Pak Dhe unik ya Mas Bud, “kanan, kiri” bisa bareng dalam satu jalan demokrasi. Kadang ini yang dalam satu view, keren ya Pak Presiden kita,” cuit Cyber Waroom PP GP itu, seperti dilansir galajabar, Rabu, 22 September 2021.

Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi cuitan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: AHHA PS Pati Disindir Gibran Rakabuming Menguasai Kungfu, Begini Respon Atta Halilintar

Budiman Sudjatmiko sebelumnya telah menyinggung soal sisi positif diterapkannya otoriter kanan dan otoriter kiri.

Menurutnya, dengan otoriter kanan, pemerintah dapat membangun infrastruktur untuk distribusi barang-barang konsumsi dan investasi.

“Hal positif otoriter kanan: bangun infrastruktur untuk distribusi barang-barang kosumsi dan investasi,” ujarnya.

Baca Juga: 2.000 Dosis Vaksin Covid-19 Disuntikan ke Mahasiswa dan Warga Kota Cimahi

Sementara, dengan otoriter kiri, pemerintah dapat menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing dan membangun industri dasar atau baja.

“Hal positif otoriter kiri: nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing dan bangun industri dasar atau baja,” ungkapnya.

Ia menilai Presiden Jokowi telah menjalankan kedua jenis otoriter secara bersamaan melalui jalan demokrasi.

Baca Juga: Amanda Manopo Beri Sinyal Dirinya Sangat Lelah: Lelah Disakiti, Lelah Dikecewakan, Lelah dengan Kebohongan

“Tapi pak Jokowi melakukan keduanya lewat demokrasi! Kanan disini dalam arti kapitalis dan kiri dalam konteks ini adalah sosialis,” imbuhnya.

Dari hal itulah, menurutnya, Presiden Jokowi dapat dikatakan sebagai pemimpin yang unik.

“Kenapa unik? Jika sukses (moga-moga), kita bisa menunjukkan bahwa dua hal yang sering bertentangan ternyata bisa dijadikan satu dalam sistem demokrasi dan tetap produktif,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x