BERANI! BEM SI Suarakan 'Mundur Jokowi', Mustofa Nahrawardaya: Ini Bisa Dipakai Aparat Tangkap Pelaku Makar

- 22 Oktober 2021, 16:26 WIB
Cuitan Mustofa Nahrawardaya.
Cuitan Mustofa Nahrawardaya. /Tangkap layar Twitter @TofaTofa_id



GALAJABAR - Tepat pada Kamis kemarin, 21 Oktober 2021 Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diketahui melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara.

Sebelumnya, aliansi mahasiswa tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk ikut serta dalam aksi unjuk rasa di depan Istana Negara.

"Kami atas nama BEM Seluruh Indonesia dan Gerakan Selamatkan KPK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turun aksi pada tanggal 21 Oktober 2021 dalam rangka "Gruduk Istana Oligarki 7 Tahun Jokowi Mengkhianati Rakyat," ucap perwakilan BEM SI.

Baca Juga: TERJAWAB! Deddy Corbuzier Sebut Tiga Nama Artis Ini Tak Akan Diundang ke Podcast 'Close The Door', Siapa Saja?

Sayang seribu sayang, aksi unjuk rasa BEM SI tersebut tidak bisa didengarkan langsung oleh Presiden Jokowi.

Pasalnya, Jokowi diketahui di hari yang sama tengah bertolak menuju Kalimantan dalam rangka kunjungan kerja Presiden.

Diketahui, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Selatan pada hari ini, Kamis, 21 Oktober 2021.

Hari ini, Presiden @Jokowi akan meresmikan pabrik biodiesel di Tanah Bumbu dan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalsel," bunyi keterangan tertulis dari Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Blak-blakan! Mahfud MD Sebut Maling Uang Rakyat Rata-rata Lulusan Perguruan Tinggi: Tapi Tak Sampai 1 Persen

Presiden beserta rombongan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 7.30 WIB melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Kabarnya, dalam aksi unjuk rasa tersebut, aliansi mahasiswa menyuarakan teriakan 'Mundur Jokowi'.

Menanggapi aksi tersebut, humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya lantas buka suara.

Melalui akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id, Mustofa Nahrawardaya menyoroti yel-yel yang dinyanyikan oleh para mahasiswa yang meminta Jokowi mundur dari jabatan sebagai presiden.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa BEM SI Berakhir Damai? Moeldoko Ajak Mahasiswa Berdialog: Pintu Kantor Saya Selalu Terbuka

Menurut Mustofa Nahrawardaya, teriakan para mahasiswa meminta Jokowi mundur bisa dijadikan alasan agar aparat bisa menangkap para pelaku makar.

"Teriakan 'mundur' ini, bisa dipakai untuk alasan aparat menangkap pelaku Makar," ujarnya dilansir Galajabar dari akun Twitter @TofaTofa_id pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Meski begitu, dikatakan Mustofa Nahrawardaya bahwa alasan tersebut mungkin berlaku untuk menangkap pelaku makar beberapa tahun lalu.

Akan tetapi, Mustofa tak bisa memastikan apakah saat ini aparat masih bisa menangkap para pelaku makar hanya karena teriakan Jokowi mundur.

"Beberapa tahun lalu, bisa. Gatau skrg," jelasnya.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 22 Oktober 2021: Ekspresi Irvan Berubah Saat Dengar Nama Denis

Seperti yang diektahui, aliansi mahasiswa BEM SI Kamis kemarin mengajak seluruh elemen masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk ikut serta dalam aksi unjuk rasa di depan Istana Negara.

Aksi unjuk rasa tersebut juga dalam rangka memperingati tujuh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, aksi unjuk rasa  memperingati tujuh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo tersebut membawa 12 tuntuntan.

Baca Juga: 7 Negara dengan Koneksi Internet Paling Cepat di Dunia, Nomor 1 Tak Disangka-sangka

12 tuntutan dari aliansi mahasiswa seluruh Indonesia ini di antaranya adalah menuntut pertumbuhan ekonomi, menuntut dibatalkannya UU Cipta Kerja, menuntut dicopotnya Ketua KPK Firli Bahuri, dan masih banyak tuntutan lainnya.

Aksi dari BEM SI kali ini bertajuk 'Seruan Geruduk Istana Oligarki!! 7 Tahun Jokowi Mengkhianati Rakyat'.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x