Network
GALAJABAR - Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca belum lama ini menyoroti sikap ekonom senior, Faisal Basri.
Seperti yang diketahui, Faisal Basri sering mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baru-baru ini, Faisal Basri tampak habis-habisan mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai telah kacau.
Mengetahui Faisal Basri habis-habisan mengkritik pemerintahan Jokowi, Cipta Panca lantas menilai sikap Faisal Basri tersebut merupakan hal yang wajar.
Baca Juga: KLAIM SEGERA! Kode Redeem FF Free Fire untuk Edisi 24 Oktober 2021
"Wajar bang FB mengkritisi keras pemerintahan Jokowi," kata Cipta Panca dilansir Galajabar dari akun Twitter @panca66 pada Ahad, 24 Oktober 2021.
Bukan tanpa sebab, dikatakan Cipta Panca, Faisal Basri merupakan tokoh yang sebelumnya telah mendukung Jokowi secara penuh.
Diketahui, Faisal Basri yang juga merupakan seorang pengamat politik tersebut memberikan dukungan penuh pada sosok Jokowi selama dua periode.
Dalam unggahannya, Cipta Panca nampak menyindir, ia menganggap kritikan keras yang disampaikan Faisal Basri sebagai bentuk penebusan dosa lantaran sudah mendukung Jokowi selama dua periode.
Baca Juga: Geram dengan Doa Pendiri PAN ke Megawati Soekarnoputri, Faizal Assegaf: Ini Contoh Bermental Celeng
"Secara dia dulu secara terbuka 2 kali mendukung Jokowi," ucapnya.
"Itung2 penebusan dosa lah, hahaha cc @FaisalBasri," tambahnya.
Dalam unggahan yang sama, Cipta Panca juga turut membagikan video cuplikan Faisal Basri yang menyampaikan kritikannya terhadap pemerintahan Jokowi.
Adapun kebijakan yang dikritisi Faisal Basri merupakan terkait food estate yang dinilai sudah kacau.
Baca Juga: 3 Negara Akui Kehebatan Anies Baswedan Pimpin DKI Jakarta, 2 di Antaranya dari Benua Eropa
"Terakhir food estate, wah ini ugal-ugalan. Jadi untuk menghasilkan singkong, uangnya triliunan. Dan singkong itu bisa ditanam oleh rakyat di mana pun," kata Faisal Basri.
Tak berhenti di situ, Faisal Basri menilai bahwa ada hal yang keliru yang dilakukan pemerintahan Jokowi dalam upaya food estate, yakni tidak dipimpin atau dikelola oleh Menteri Pertanian.
"Dan yang menjadi komandannya, bukan menteri pertanian tapi menteri pertahanan. Ini udah salah, kacau luar biasa. Akhirnya dimobilisasi tentara aktif," jelasnya.
Baca Juga: Partai Ummat Curiga Jokowi dan Luhut Punya Hubungan Khusus, Buntut Presiden Sering Tunjuk Luhut!
"Itu udah nggak benar negara kayak begini. Jadi yang dirusak Jokowi adalah institusi, fondasi. Ini yang bahaya," tambahnya.***
