Waspadai Ancaman Erupsi Gunung Anak Krakatau, Bahaya Longsoran Berpotensi Tsunami

- 6 Februari 2022, 20:32 WIB
Kepulan abu vulkanik dari aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, Minggu 6 Februari 2022.
Kepulan abu vulkanik dari aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, Minggu 6 Februari 2022. /Instagram @krakatau_ca_cal

GALAJABAR - Pada Jumat 4 Februari 2022, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi.
Terjadi 9 kali letusan dengan tinggi kolom abu berkisar antara 800-1000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatu dalam radius 2 kilometer (km) dari kawah aktif.

"Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level II (Waspada), kami merekomendasikan agar masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Krakatau dalam radius 2 km dari Kawah Aktif," tegas Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono di Kantor Badan Geologi Bandung, Jumat 4 Februari 2022.

Baca Juga: 4 Pemain Utama Masuk Line Up, Berikut LINK NONTON LIVE STREAMING Persib vs Bhayangkara FC

Sementara itu, kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 16 Januari - 4 Februari 2022 ditandai dengan terekamnya 9 kali gempa Letusan, 135 kali gempa Hembusan, 4 kali Tremor Harmonik, 499 kali gempa Low Frequency, 2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 32 kali gempa Vulkanik dangkal, 4 kali gempa Vulkanik Dalam, 2 kali gempa Tektonik Lokal, 8 kali gempa Tektonik Jauh dan 19 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-26 mm (dominan 5 mm).

Secara historis, sebagaimana dikutip galamedia dari laman esdm.go.id potensi bahaya longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau merupakan ancaman bahaya permanen yang perlu selalu diwaspadai dan diantisipasi.

Utamanya oleh instansi yang berwenang dalam peringatan dini bahaya ikutan gunungapi seperti tsunami.

Baca Juga: ERA TERMINATOR DIMULAI! AS Kerahkan Robot Anjing, Jaga Daerah Perbatasan

"Longsoran tubuh gunungapi tidak dapat diprediksi waktu kejadian dan volumenya, serta tidak bergantung pada kondisi gunungapi ini sedang mengalami erupsi maupun tidak. Longsoran tubuh gunungapi dapat terjadi dengan atau tanpa diawali peningkatan aktivitas gunungapi," kata Eko.

Eko mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Anak Krakatau

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x