GALAJABAR - Kondisi cuaca panas terik melanda sejumlah daerah di Indonesia belakangan ini. Diduga, kondisi tersebut terjadi akibat adanya gelombang panas.
Namun hal tersebut dibantah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Deputi Bidang Meteorologi pada BMKG, Guswanto mengungkapkan, cuaca panas terik yang terjadi belakangan ini bukan diakibatkan oleh gelombang panas.
Baca Juga: Bali United Umumkan Tiga Pemain Anyar, Eks Persib Bandung dan Persija Jakarta Resmi Bergabung
“Yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian," kata Guswanto dalam keterangan pers yang dikutip Galajabar, Selasa, 10 Mei 2022.
Guswanto menyebut bahwa gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah sampai tinggi seperti Eropa, Amerika, dan Australia.
Ia menjelaskan, posisi semu matahari di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan sebagian daerah Indonesia akan memasuki musim kemarau.
Baca Juga: Pemain Naturalisasi Asal Nigeria Siap Merapat ke Persib dalam Kondisi Bugar
Kemudian tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan sangat berkurang, sehingga dari pagi hingga siang hari cerah.