BREAKING NEWS, Gunung Semeru Alami 21 Kali Gempa Letusan

- 25 Maret 2023, 10:15 WIB
Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 25 Maret 2023
Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 25 Maret 2023 //Pixabay/Fajar Addana



GALAJABAR – Sabtu, 25 Maret 2023, dilaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami 21 kali gempa letusan. Laporan ini berdasarkan keterangan Petugas  Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Yadi Yuliadi, dalam laporan tertulisnya. Berdasarkan pantauannya di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB  terjadi 21 kali gempa letusan atau erupsi.

Lebih rinci, Yadi Yuliadi mengatakan bahwa erupsi terjadi dengan amplitudo 17-22 mm dengan lama gempa 75-155 detik. Selain itu, dalam seismograf juga terekam terjadi satu kali letusan harmonik.

“Dalam seismograf  juga terekam terjadi satu kali letusan harmonik dengan amplitudo 155 dan lama gempa 215 detik,” ujar Yadi Yahudi di Pos Pengamatan Gunung api Semeru.

Baca Juga: 6 Dampak Minum Es Saat Berbuka Puasa Ramadhan, Salah Satunya Memicu Datangnya Penyakit Tertentu

Dengan demikian, status Gunung Semeru masih berada pada level III atau Siaga, apalagi Yadi Yahudi juga mengungkapkan bahwa terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 24 mm dan dua kali terjadi gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10-14 mm.

Selain pengamatan berdasarkan seismograf, laporan untuk pengamatan secara visual adalah Gunung Semeru terlihat jelas, asap kawah tidak teramati. Cuaca juga terlihat cerah hingga berawan, angin lemah mengarah selatan dan barat daya.

Himbauan Untuk Masyarakat

Dalam kondisi yang demikian, masyarakat diimbau  untuk mulai membatasi aktivitas dengan jarak tertentu dari gunung. Selain itu, juga diimbau untuk mematuhi semua rekomendasi yang sudah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG).

Lebih lanjut, ia menjelaskan masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal itu karena adanya potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Masyarakat  juga dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari puncak Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Baca Juga: MUDIK GRATIS Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan Kembali Buka Pendaftaran Mudik Gratis Bersama Sepeda Motor

Selain awan panas dan batu  pijar, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang  aliran  sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” jelasnya.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x