Network
GALAJABAR – Tragedi petasan meledak di Kaliangkrik, Magelang menjatuhkan korban dan juga merusak belasan rumah pada hari Minggu, 26 Maret 2023.
Polisi segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan petasan tersebut dan mengamankan satu kantong plastik warna silver ukuran 65 cm x 50 cm dalam kondisi rusak serta mengeluarkan bau menyengat dari belerang.
“Ada beberapa barang yang kita temukan di lokasi, barang bukti itu diamankan terlebih dahulu oleh labfor untuk diuji,” kata Kapolresta Magelang, KBP Ruruh Wicaksono menjelaskan.
KBP Ruruh juga mengatakan bahwa olah TKP kali ini dibantu oleh beberapa unit yang turut bertugas. Di antaranya adalah Unit Jibom Polda Jawa Tengah dan Laboratorium Forensik dan Unit Reskrim Polresta Magelang. Hal ini dilakukan untuk menguatkan dugaan bahwa ledakan berasal dari bahan baku pembuatan petasan.
Baca Juga: Bolehkah Sikat Gigi di Siang Hari Saat Puasa Ramadhan? Ini Kata Buya Yahya
“Olah TKP dibantu dari Unit Jibom Polda Jawa Tengah, Laboratorium Forensik dan Unit Reskrim Polresta Magelang,” ujar KBP Ruruh.
KBP Ruruh juga menjelaskan, dalam proses olah TKP yang dilakukan, petugas menemukan 5 rumah rusak parah. Tak hanya itu, 6 rumah lainnya juga mengalami kerusakan sedang dan rusak ringan. Kerusakan rumah tersebut diakibatkan oleh suara keras dari ledakan petasan.
Sebelumnya, diketahui bahwa petasan meledak di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ledakan itu tepatnya terjadi pada pukul 20.10 WIB. Satu warga Kaliangkrik yang bernama Mufid (33) menjadi korban dan meninggal dunia serta beberapa korban lain mengalami luka-luka. Korban luka yang dapat diidentifikasi antara lain, Nurhayah (41), Naela Janur (17), Nailatul (18).
