Calon Wali Kota Surabaya Tersandung Foto Persebaya

- 14 Oktober 2020, 16:52 WIB
Logo Persebaya Surabaya.
Logo Persebaya Surabaya. /Persebaya.id


GALAJABAR - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi harus berurusan dengan mantan fotografer Persebaya Jonathan Yohvinno. Masalahnya, gegara memasang sejumlah foto karya Jonathan tanpa izin untuk kepentingan Pilkada Surabaya 2020.

 Jonathan melalui akun media sosialnya menyebutkan ada beberapa foto yang diunggah Eri Cahyadi di media sosial yang justru tidak pernah diunggahnya di akun media sosialnya.

"Beberapa hari terakhir saya mendapatkan banyak sekali pesan dari rekan-rekan di Surabaya. Pesan tersebut menanyakan perihal foto di atas. Jujur saya tidak tahu-menahu soal foto tersebut karena seingat saya waktu itu saya diminta foto oleh salah satu staf Persebaya yang tujuannya untuk report ke Pemkot Surabaya," kata Vino sambil me-repost unggahan dari akun Eri Cahyadi (@ericahyadi_).

Baca Juga: Pabrik Rokok Terancam, Pemerintah Segera Sesuaikan Tarif Cukai Tembakau

Sebelumnya Vino tercatat menjadi ofisial Persebaya sejak 2018. Dia mengawali karier sebagai fotografer sampai dipercaya sebagai media officer. Kini, Vino keluar dari Persebaya dan berkarier di Jakarta.

"Ternyata sekarang saya tahu, foto tersebut diunggah di Instagram pribadi tanpa izin dari saya maupun Persebaya," katanya seperti dikutip galajabar dari Antara, Rabu 14 Oktober 2020.

Ia melanjutkan, "Sekarang saya sudah tidak di Persebaya, jadi seluruh karya saya selama bekerja di Persebaya adalah properti Persebaya. Seperti halnya saya meluruskan ketika ada akun fanbase yang memasang foto saya dan Persebaya tanpa izin. Mohon Pak @ericahyadi_ juga meminta izin kepada @officialpersebaya untuk memasang foto itu. Mohon pencerahannya Pak Eri."

Baca Juga: Presiden Ingatkan Ancaman La Nina, Ini Tiga Poin Arahannya Mengenai Bencana Hidrometeorologi

Diusir
Penjelasan Vino di stories IG-nya itu tentu mengingatkan publik akan perseteruan Bonek dan Eri Cahyadi. Eri pernah menjanjikan Karanggayam untuk kompetisi internal Persebaya. Akan tetapi, malah diusir dari sana. Padahal, itu adalah kawah candradimuka pemain-pemain muda Persebaya.

Persebaya pun tidak pernah bisa berlatih di Stadion Gelora 10 Nopember saat Eri menjabat sebagai kepala Bappeko. Padahal, stadion yang dikenal dengan Stadion Tambaksari itu adalah markas legendaris Bajol Ijo.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x