Pandemi Covid-19, Mimpi Buruk Dunia Penerbangan

- 22 Oktober 2020, 18:43 WIB
ILUSTRASI Bandara Insternasional Kualanamu
ILUSTRASI Bandara Insternasional Kualanamu /


GALAJABAR - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengungkapkan pandemi Covid-19 menjadi mimpi buruk bagi industri penerbangan yang berdampak pada anjloknya arus penumpang dari dan ke berbagai daerah,.

Karena itulah, Novie mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan perlu memberikan insentif atau stimulus penerbangan.

"Salah satunya dengan menghapus biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau dikenal sebagai Passenger Service Charge (PSC). Untuk sementara kebijakan ini baru diberlakukan di 13 bandara," kata Novie dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis 22 Oktober 2022.

Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Kota Bandung, Empat Motor dan Satu Mobil Tertimpa Pohon Tumbang


Pemerintah menghapus PJP2U dalam upaya mendorong kebangkitan industri penerbangan dan pariwisata.

"Setiap penumpang tidak dibebani biaya PSC, karena akan dikeluarkan dari komponen biaya tiket, dan biaya PSC-nya akan ditagihkan oleh operator bandara kepada pemerintah," katanya.

Harapan dari stimulus Tarif PJP2U ini, katanya, akan memberikan keringanan bagi para penumpang untuk bepergian menggunakan jasa transportasi udara yang akhirnya akan membangkitkan pertumbuhan industri lainnya seperti pariwisata dan UMKM.

Baca Juga: Ditemukan, Kelenjar Baru yang Dapat Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker

Stimulus berupa penyediaan biaya kalibrasi fasilitas navigasi penerbangan dan alat bantu pendaratan pesawat yang menjadi kewajiban operator bandara baik Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Bandara Hang Nadim Batam dan Bandara Komodo-Labuan Bajo ditanggung oleh Pemerintah, sehingga dapat meringankan beban biaya operasional operator bandara akibat pandemi Covid 19.

Dikatakan, stimulus tarif PJP2U atau PSC akan berlaku di 13 bandara udara yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), Hang Nadim, Batam (BTH), Kuala Namu, Deliserdang (KNO), I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS), Yogyakarta Internasional, Kulon Progo (YIA), Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP), Internasional Lombok, Praya (LOP), Jenderal Ahmad Yani, Semarang (SRG), Sam Ratulangi, Manado (MDC), Komodo, Labuan Bajo (LBJ), Silangit (DTB), Blimbingsari, Banyuwangi (BWX), Adi Sucipto, Yogjakarta (JOG).

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x