Maradona di Perempatfinal Piala Dunia 1986: Mengenang Dua Gol yang Mempermalukan Inggris

- 26 November 2020, 13:56 WIB
Diego Maradona.
Diego Maradona. /Twitter.com/@EdDzeko

GALAJABAR - Pertandingan perempatfinal Piala Dunia 1986 yang digelar di Estadio Azteca, Mexico City, Meksiko, mempertemukan Argentina dan Inggris. Mari kita putar balik ingatan pada dua kejadian yang diingat dunia hingga kini, ke masa sekitar 34 tahun setelah hari itu berlalu.

Nyaris dari tengah lapangan, Maradona menggiring bola dengan kecepatan yang mengagumkan. Walaupun dikepung lima pemain Inggris, pemain bernomor punggung 10 itu tidak terbendung.

Mendekati garis gawang, Maradona memberikan umpan kepada Jorge Valdano sambil terus merangsek ke area gawang. Sontekan Valdano berusaha diantisipasi pemain Inggris Steve Hodge, tetapi bola justru melambung dan mengarah kepada Maradona yang sama sekali tidak terkawal.

Baca Juga: Inter Milan vs Real Madrid: Conte Akui Timnya kalah Level dengan Los Blancos

Penjaga gawang Inggris, Peter Shilton yang “mencium” bahaya yang mengancam segera berlari menyongsong arah datangnya bola.

Shilton bertinggi badan 183 cm, tidak terlalu tinggi untuk seorang penjaga gawang. Akan tetapi, ia tetap menjulang bila dibandingkan Maradona yang hanya memiliki tinggi 165 cm.

Shilton kalah momentum saat meloncat menyambut bola sehingga walaupun sudah menjulurkan tangannya, ia keduluan Maradona yang lebih gesit “menyundul” si kulit bundar ke dalam gawang. Pendukung Argentina kontan bersorak, “Gol!”.

Baca Juga: BMKG Prediksi Hari Ini Wilayah Jawa Barat Terjadi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Wasit asal Tunisia, Ali Bennaceur mengesahkan gol itu. Namun, beberapa pemain Inggris memprotes keputusan itu karena menurut mereka, Maradona memasukkan bola dengan tangannya.

Salah satu pemain Inggris yang melakukan protes keras adalah Terry Fenwick. Akan tetapi, aksi pemain Queens Park Rangers itu tidak digubris Ali Bennaceur.

Pada masa itu memang belum dikenal teknologi VAR (video assistant referee) sehingga wasit tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia di Kota Sukabumi Bertambah

Meski demikian, dari tayangan ulang memang tangan kiri Maradona tampak aktif menyambut bola. Gol itu memang kontroversial, tetapi tentu saja hanya wasit yang berkuasa memutuskan di lapangan sehingga tetap dianggap sah.

Seolah ingin menebus “dosa” atas gol sebelumnya, sekitar tiga menit kemudian, Maradona mempersembahkan gol yang spektakuler sepenjang masa. Gol itu seolah tidak hanya diperuntukkan Maradona bagi Argentina, tetapi juga dipersembahkan bagi dunia.

Setidaknya ada enam pemain Inggris yang dilewati Maradona mulai dari area pertahanan Argentina hingga kotak penalti Inggris.

Baca Juga: Liverpool vs Atalanta: Gelombang Cedera Bikin Klopp Dipermalukan di Anfield

Dengan kemampuan dribbling yang luar biasa dipadu kecepatan, Maradona meliak-liuk   layaknya penari tango—tarian khas Argentina— melewati Peter Beardsley, Terry Fenwick, Glenn Hoddle, Peter Reid, dan Terry Butcher, hingga akhirnya kembali menjebol gawang Peter Shilton.

Dua tamparan keras dalam satu momen tampaknya terlalu berat buat pasukan Bobby Robson. Bahkan, gol Gary Lineker pada menit 81, tak mampu menghibur rakyat Inggris. “The Three Lions” pun harus angkat kaki dari Meksiko kembali ke negaranya.

Sang legenda, Diego Armando Maradona kini memang telah tiada. Akan tetapi, dunia tampaknya tidak akan melupakan salah satu pemain terbaiknya itu. ***  

 

 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x