PSSI 'Ngeyel' Lanjutkan Liga 1 di Tengah Kasus Covid-19 Melanda Pemain, SOS Minta Presiden Jokowi Bertindak

- 6 Februari 2022, 16:56 WIB
Ketua Umum PSSI dan Koordinator Save ou Soccer/kolase Instagram /@mochamadiriawan84 /@akmalmarhali 20/
Ketua Umum PSSI dan Koordinator Save ou Soccer/kolase Instagram /@mochamadiriawan84 /@akmalmarhali 20/ /
GALAJABAR - PSSI dan PT LIB memutuskan untuk tetap melanjutkan BRI Liga 1 walaupun kasus Covid-19 tengah melanda pemain dari sejumlah klub.

Berdasarkan emergency meeting yang digelar Sabtu 5 Februari 2022, kompetisi BRI Liga 1 dipastikan akan tetap dilaksanakan di pulau Bali.

PSSI pun mengklaim bahwa pihaknya tak bisa menunda gelaran BRI Liga 1, lataran terlanjur membuat kesepakatan dengan pihak Broadcaster.

Baca Juga: Misi Persib Taklukan Bhayangkara: Perpendek Jarak dengan Pemuncak Klasemen

Selain itu, jadwal yang telah diberikan kepada FIFA, AFC, dan AFF, serta perjanjian kontrak pemain menjadi alasan PSSI tak bisa menunda gelaran BRI Liga 1.

Keputusan PSSI yang seakan 'ngeyel' ingin melanjutkan kompetisi BRI Liga 1 di tengah para pemain terpapar Covid-19 itu pun mendapat perhatian serius dari Save Our Soccer (SOS).

Save Our Soccer tampak kecewa dengan keputusan PSSI tersebut, sebab induk sepakbola tanah air itu seolah tak peduli dengan kesehatan di mana banyak pemain dari sejumlah klub terpapar Covid-19.

Baca Juga: Incar Kemenangan, Bhayangkara FC Siap Tahan Laju Persib Dalam Perebutan Gelar Juara BRI Liga 1

Bahkan Save Our Soccer sampai meminta Presiden Jokowi untuk bertindak dan menghentikan gelaran BRI Liga tersebut.

Adapun permintaan itu disampaikan langsung oleh Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.

Dalam surat terbuka itu, Akmal Marhali meminta Presiden Jokowi segera mengambil langkah demi memutus penyebaran kasus Covid-19 di gelaran BRI Liga 1.

Baca Juga: Luhut Larang Warga Berumur 60 Tahun ke Atas ke Luar Rumah, Netizen Ngamuk: Maunya Apa Sih, Ngasih Makan Ga?

Ia mengatakan bahwa saat ini kompetisi olahraga di tanah air seperti Indonesia Basket League (IBL), diliburkan sementara mengingat melonjaknya kasus Covid-19.

Akan tetapi, hal berbeda justru dilakukan PSSI dan PT LIB yang bersikukuh melanjutkan gelaran BRI Liga 1 walau sejumlah klub compang-camping akibat pemainnya positif Covid-19.

Hal ini pun membuat Akmal menilai bahwa PSSI lebih mementingkan mengejar rating dan uang, ketimbang keselamatan para pemain dan ofisial tim.

Baca Juga: Innalillahi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kecelakaan dan Kini Dirawat di RS Semarang

"Bapak Presiden Yang Terhormat, Dunia pendidikan sudah mengambil langkah bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk sementara kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di bidang olahraga seperti @iblindonesia sudah menunda sementara kompetisinya dan akan dilanjutkan kembali bila #omicron yang penyebarannya masif ini telah terkendali," kata Akmal dalam surat terbuka untuk Presiden Jokowi, dikutip Galamedia dari akun Instagram @akmalmarhali20, Minggu 6 Februari 2022.

"Tapi, tidak untuk kompetisi #sepakbolanasional @liga1match. Demi kejar tayang, demi uang, #liga1 menepikan kesehatan dan keselamatan pelaku sepakbola di lapangan," sambung Akmal.

Alasan lain yang membuat Akmal Marhali meminta Presiden Jokowi untuk menghentikan BRI Liga 1 dikarenakan jadwal padat dan jam tayang larut malam.

Baca Juga: LINK Nonton Live Streaming Persib vs Bhayangkara FC, Persaingan Dua Klub Papan Atas di Tengah Badai Covid-19

Menurutnya, hal tersebut sangat berpengaruh kepada imunitas pemain yang pada akhirnya menyebabkan kasus Covid-19 menyebar dengan cepat.

Bahkan hingga saat ini, total sudah hampir 100 pemain dan official dari sejumlah klub yang terpapar Covid-19.

Akmal juga mengungkap bahwa sebenarnya sudah banyak tokoh publik yang meminta gelaran BRI Liga 1 dihentikan sementara guna memutus rantai penyebaran Covid-19 terhadap sejumlah klub.

Baca Juga: Head To Head Persib vs Bhayangkara FC: Kedua Tim Sama-sama Mengincar Kemenangan

Namun lagi-lagi PSSI dan PT LIB tak mengindahkan permintaan itu, dan bersikukuh untuk melanjutkan kompetisi.

"Tapi, @pssi dan @pt_lib dengan tetap memaksa pertandingan digelar meski jumlah pemain tak memadai. Sebut misalnya @officialpersikabo yang hanya 15 pemain vs @baliunitedfc atau yang miris saat @maduraunited.fc vs @perselafc yang hanya menyisakan 2 dan 3 pemain di bangku cadangan," papar Akmal.

Tak hanya itu, Akmal menilai keputusan PSSI dan PT LIB tersebut sangat ironis, karena tak berinisiatif menghentikan gelaran BRI Liga 1 untuk sementara waktu.

Baca Juga: Joe Biden Nilai IKN Nusantara Berpotensi Munculkan Korupsi, Teddy: Nuding Jokowi Pro Asing, Mendadak Pro Asing

Karena itu, ia sampai meminta Presiden Jokowi untuk turun langsung dan menghentikan gelaran BRI Liga 1 untuk sementara.

"Ironis! Bila PSSI dan LIB tidak punya inisiatif menghentikan sementara demi kemaslahatan, maka tolong sepakbola Indonesia, Pak!," tegasnya.

"BAPAK SAJA YANG MENGHENTIKAN. Memaksakan kompetisi dengan situasi tidak menentu LEBIH BANYAK MUDARATNYA DARIPADA MANFAATNYA!" pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x