Sejarah Subang, Semula Masuk Wilayah Kabupaten Karawang Timur

- 1 Maret 2021, 11:26 WIB
kabupaten subang
kabupaten subang /


GALAJABAR - Tanda-tanda kehidupan sekelompok masyarakat di wilayah yang sekarang bernama Kabupaten Subang diyakini sudah ada sejak zaman prasejarah.

Sebagai bukti, seperti dirilis laman resmi Pemkab Subang, ditemukannya kapak batu di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati dan Dayeuhkolot (Sagalaherang). Temuan benda-benda prasejarah bercorak neolitikum ini menandakan bahwa saat itu di wilayah Kabupaten Subang sekarang sudah ada kelompok masyarakat yang hidup dari sektor pertanian dengan pola sangat sederhana.

Selain itu, dalam periode prasejarah juga berkembang pula pola kebudayaan perunggu yang ditandai dengan penemuan situs di Kampung Engkel, Sagalaherang.

Pada saat corak kebudayaan Hindu berkembang, wilayah Kabupaten Subang menjadi bagian dari tiga kerajaan, yakni Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran. Selama berkuasanya tiga kerajaan tersebut, dari wilayah Kabupaten Subang diperkirakan sudah ada kontak dengan beberapa kerajaan maritim hingga di luar kawasan Nusantara.

Baca Juga: Dipecat Partai Demokrat, Jhoni Allen Serukan KLB hingga Sebut SBY Lakukan Pengingkaran Fakta Sejarah

Peninggalan berupa pecahan-pecahan keramik asal Cina di Patenggeng (Kalijati) membuktikan bahwa selama abad ke-7 hingga abad ke-15 sudah terjalin kontak perdagangan dengan wilayah yang jauh.

Sumber lain menyebutkan, pada masa tersebut, wilayah Subang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Kesaksian Tome Pires, seorang Portugis yang mengadakan perjalanan keliling Nusantara menyebutkan, saat menelusuri pantai utara Jawa, kawasan sebelah timur Sungai Cimanuk hingga Banten adalah wilayah kerajaan Sunda.

Masa datangnya pengaruh kebudayaan Islam di wilayah Subang tidak terlepas dari peran seorang tokoh ulama, Wangsa Goparana yang berasal dari Talaga, Majalengka. Sekitar tahun 1530, Wangsa Goparana membuka permukiman baru di Sagalaherang dan menyebarkan agama Islam ke berbagai pelosok Subang.

Setelah runtuhnya kerajaan Pajajaran, wilayah Subang seperti halnya wilayah lain di Pulau Jawa, menjadi rebutan berbagai kekuatan. Tercatat kerajaan Banten, Mataram, Sumedanglarang, VOC, Inggris, dan Kerajaan Belanda berupaya menanamkan pengaruh di daerah yang cocok untuk dijadikan kawasan perkebunan serta strategis untuk menjangkau Batavia.

Baca Juga: Hari Ini, PN Jaksel Bakal Gelar Sidang Terkait Proses Hukum yang Menjerat Habib Rizieq Shihab

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x