Tetap Prokes Atasi Cemas di Tengah Pelonggaran Masker, Psikolog: Bagi yang Tidak Nyaman Pakai Saja Maskernya!

- 24 Mei 2022, 11:05 WIB
Ilustrasi kebijakan bebas masker di luar ruangan.
Ilustrasi kebijakan bebas masker di luar ruangan. /Antara/Indrianto Eko Suwarso/

GALAJABAR - Pemerintah sudah melonggarkan penggunakan masker di ruang terbuka. Namun, orang-orang yang masih khawatir dengan dirinya sendiri di tengah kebijakan pelonggaran pemakaian masker untuk tetap menjaga protokol kesehatan demi mengilangkan rasa cemas.

"Karena tidak semua hal bisa kita kendalikan, jadi jika memang kebijakan tersebut membuat semakin cemas, tetaplah memegang protokol kesehatan," kata Psikolog Mega Tala Harimukthi.

Menurut psikolog klinis dewasa dari Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten itu mengatakan masyarakat sejak hampir tiga tahun terakhir berusaha berdamai dan berdampingan dengan pandemi Covid-19 dan salah satu yang dilakukan yakni menerapkan protokol kesehatan termasuk mengenakan masker di ruang publik.

Baca Juga: Mission: Impossible-Dead Reckoning Part One akan Tayang 14 Juli 2023, Trailer-nya Sudah Dirilis

Dalam upaya berdamai ini, menurut Mega, sebagian orang merasakan cemas dan kecemasan tersebut dapat meningkat seiring kebijakan pelonggaran pemakaian masker di area terbuka yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu.

"Sebagian masyarakat yang masih sangat cemas menghadapi pandemi, justru menjadi semakin cemas dengan kebijakan ini. Orang-orang di sekitar saya pun masih ada, namun enggak banyak yang menjadi semakin cemas karena kebijakan ini," tutur dia.

Demi mencegah cemas khususnya bagi mereka yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan itu, maka bisa tetap mengenakan masker walaupun di area terbuka agar diri sendiri merasa aman.

Baca Juga: Kedua Kalinya Dani Ramdan Dilantik Sebagai Penjabat Bupati Bekasi, Ini 3 Fokus Utamanya Membangun Bekasi

Di sisi lain, mereka juga sebaiknya menerima kenyataan bila nantinya banyak orang yang akan menerapkan kebijakan pelonggaran masker dan bahkan terkesan abai pada protokol kesehatan.

"Karena yang bisa dilakukan adalah mengendalikan diri sendiri, dan yang tidak bisa dilakukan adalah mengendalikan orang lain termasuk perilakunya dalam berprotokol kesehatan. Artinya, kita tidak bisa lagi memaksakan orang lain untuk mengikuti perilaku kita yang masih bermasker untuk menjaga keamanan diri sendiri," jelas Mega Tala.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x