Hindari Peretasan, Apple Bakal Rilis Lockdown Mode

- 7 Juli 2022, 10:02 WIB
Hindari Peretasan, Apple Bakal Rilis Lockdown Mode
Hindari Peretasan, Apple Bakal Rilis Lockdown Mode /Kacper Pempel/REUTERS/

GALAJABAR - Produsen smartphone asal Amerika, Apple dikabarkan berencana merilis "lockdown mode".

Ini merupakan sebuah fitur pada perangkat komunikasi besutannya dengan menambah lapisan perlindungan tambahan bagi para pengguna yang kerap berpotensi besar mengalami penyadapan atau terkena serangan peretasan oleh aplikasi spyware (aplikasi pengintai).

Mode itu disiapkan rilis pada musim gugur yang artinya berkisar di September hingga Desember 2022.

Mode ini akan sangat berguna untuk orang- orang yang aktif tampil beda seperti aktivitas HAM hingga politikus dari partai oposisi.

Baca Juga: Tak Sesuai Filosofi, Bayern Muenchen Ogah Rekrut Cristiano Ronaldo

Mode ini dihadirkan setelah dua perusahaan spyware asal Israel mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak Apple dan akhirnya membobol iPhone- iPhone target tertentu dari jarak jauh.

Salah satu serangan yang terkenal akibat pembobolan ponsel jarak jauh itu seperti aplikasi Pegasus milik NSO Group yang akhirnya membuat Apple melakukan langkah lebih lanjut di jalur hukum.

AS bahkan telah memasukkan Pegasus sebagai aplikasi yang berbahaya dan masuk ke daftar hitam.

"Lockdown mode" akan hadir di iPhone, iPad, hingga Mac memungkinkan pengguna bisa memblokir sebagian besar lampiran yang dikirim ke aplikasi pesan di masing- masing perangkat.

Salah satu hasil penelitian Apple menyebutkan bahwa kasus Pegasus yang membobol keamanan perangkatnya berasal dari penanganan lampiran pesan yang masih lemah.

Baca Juga: Bantuan Perbaikan Rutilahu dari Pemprov Jabar untuk Warga Cimahi Berkurang

Mode baru juga akan memblokir koneksi kabel ke iPhone saat terkunci berkaca dari Perusahaan Israel lainnya yaitu Cellebrite telah menggunakan cara manual semacam itu untuk mengakses dan meretas iPhone.

Apple meyakini serangan siber atau pun peretasan model "zero click" memang belum banyak terjadi, sehingga sebagian besar pengguna perangkatnya tidak perlu mengaktifkan "Lockdown Mode".

Untuk memperkuat fitur baru ini, Apple bersedia membayar hingga 2 juta dolar AS (Rp29,9 miliar) jika ditemukan masalah oleh para peneliti keamanan digital dan teknologi pada perangkatnya yang memakai fitur itu.

Baca Juga: Relawan Balad Erick Thohir Bandung Timur Deklarasikan Dukungan Gandeng Milenial dan Paguyuban Seni

Besarnya dana itu dinilai sebagai hadiah untuk penemuan "bug" terbesar yang kini bisa ditawarkan industrinya.***

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x