GALAJABAR - Ketupat sudah menjadi ciri khas dan identik dengan Lebaran, bahkan kata Ketupat juga sering dipakai istilah di institusi sebagai penanda seperti di Kepolisian ada istilah Operasi Ketupat Lebaran. Tentu saja istilah itu dikaitkan dengan arus mudik Lebaran dan sebagai simbul Lebaran tersebut adalah Ketupat.
Ketupat sendiri adalah salah satu makanan yang ada ketika Hari Raya Idul Fitri nanti. Makanan yang berasal dari beras yang dibungkus dengan anyaman janur kuning ini biasanya disajikan dengan berbagai menu.
Melansir Nu Online, tradisi lebaran ketupat sebetulnya diambil dari satu hadits, yaitu: “man shoma ramadhana tsumma atba‘ahu syi’ta minsyawwalin fakaana shama kasiyaamidahron”.
Baca Juga: Bencana Longsor, Banjir Hantui Masa Mudik Lebaran 2023, Ini Kata Kepala BNPB
Artinya: Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Maka seperti telah berpuasa selama setahun penuh).
Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”. Sehingga dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan.
Bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa. Sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer”.