Hari Santri 2020: Berikut Ini Sejarah Singkatnya, Mulai dari Resolusi Jihad Hingga Jokowi

- 22 Oktober 2020, 05:48 WIB
Dokumentasi Santri Askar Kauny
Dokumentasi Santri Askar Kauny /Askar Kauny

GALAJABAR - Pada 22 Oktober ini Indonesia memperingatinya sebagai Hari Santri Nasional. Ini merupakan tahun kelima peringatan Hari Santri Nasional.

Pasalnya, Hari Santri Nasional baru ditetapkan pada 22 Oktober 2015, lewat Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Keppres tersebut ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober.

Lalu apa sejarah yang melatarbelakangi penetapan Hari Santri Nasional? Berikut penelusuran galajabar:

Baca Juga: Lokasi Mobil SIM Keliling Polrestabes Bandung, Kamis 22 Oktober 2020

Salah satu momen penting yang melandasi pencanangan Hari Santri adalah saat Hasyim Asy’ari mendeklarasikan resolusi jihad yang mewajibkan seluruh umat Islam melawan penjajah.

Hal itu menyulut semangat patriotisme rakyat Indonesia.

Itulah sebabnya, keberadaan Hari Santri bukan merujuk pada kelompok atau pihak tertentu, melainkan pada seluruh umat Islam yang mengedepankan komitmen yang sama, yakni untuk menjaga keutuhan bangsa.

Pada tanggal tersebut, fatwa yang disebut sebagai Resolusi Jihad diumumkan Kiai Hasyim Asy’ari.

Baca Juga: Beberapa Hari Anjlok, Harga Emas Hari Ini Kamis 22 Oktober 2020 Naik Tajam

Fatwa itu berisikan seruan agar para pejuang memerangi Belanda dan setiap pejuang yang gugur berada dalam keadaan mati syahid.

Selain itu, penetapan Hari Santri dilakukan tak lepas dari pentingnya peran santri sebagai bagian fundamental bangsa Indonesia.

Perjuangan para mahasantri seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto menciptakan organisasi Islam sangat berperan penting dalam perjalanan bangsa.

Baca Juga: Bayern vs Atletico Madrid: Empat Gol Tanpa Balas Awal Perjuangan Sang Juara Bertahan

Oleh karena itu, Hari Santri dinilai merupakan sebuah pemaknaan sejarah yang otentik. Tepatnya ketika perjuangan bangsa dibangun di atas keikhlasan dan ketulusan para santri yang berpaham merah putih.

Santri dapat menjadi pemersatu umat, baik secara psikologis, ideologis, maupun politis.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x