Usai Kuasai Afghanistan, Taliban Sambut China Berkontribusi Bangun Afghanistan

20 Agustus 2021, 13:25 WIB
Abdul Ghani Baradar (kedua dari kiri) salah satu dari pemimpin Taliban yang saat ini dianggap berpengaruh di Afghanistan. /Reuters /

GALAJABAR - Usai berhasil menduduki Afghanistan, Taliban mengumumkan bahwa pihaknya menyambut kedatangan China untuk berkontribusi dalam membangun kembali Afghanistan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen kepada media pemerintah China.

Menurut Suhail, China telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.

Sementara, Taliban berhasil merebut Afgahnistan pasa akhir pekan dalam sebuah pergolakan.

Baca Juga: Sempat Curi Perhatian Netizen, Ini Sumber Kekayaan Zikri Daulay

Pergolakan tersebut juga membuat ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri demi keselamatan dirinya masing-masing.

Sebagian besar warga Afghanistan takut akan kembalinya interpretasi keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban.

Pasalanya, 20 tahun lalu Taliban pernah menguasai Afghanistan dan menerapkam hukum Islam yang dinilai cukup keras.

Dalam menghadapi Taliban, China mungkin dapat memanfaatkan fakta bahwa China tidak berperang di Afghanistan, tidak seperti Rusia dan Amerika Serikat.

"China adalah negara besar dengan ekonomi dan memiliki kapasitas yang besar," kata Shaheen dikutip Galamedia dari laman Reuters.

Baca Juga: Alhamdulillah! Jokowi: Sudah 2 Hari Indonesia Kedatangan Vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer

"Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, rekonstruksi Afghanistan," sambungnyan

Kemudian, selama pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan delegasi Taliban di kota pelabuhan China utara Tianjin bulan lalu, Wang Yi berharap Afghanistan dapat mengadopsi kebijakan Islam moderat.

Diketahui, China juga telah mengutip ekstremisme agama sebagai kekuatan destabilisasi di wilayah barat Xinjiang dan telah lama khawatir bahwa wilayah yang dikuasai Taliban akan digunakan untuk menampung pasukan separatis.

Selain itu, Taliban telah meminta para imam Afghanistan untuk mendesak persatuan ketika mereka mengadakan sholat Jumat.

Sholat Jumat itu merupakan yang pertama bagi Taliban sejak kelompok Islam tersebur menguasai Afghanistan.

Kekuasaan Taliban di Afghanistan sendiri telah menimbulkan protes dan telah menyebar ke berbagai kota sejak hari Kamis, termasuk ibu kota Afghanistan, Kabul.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler