WADUH!!! Para Ilmuwan Prihatin pada Kemungkinan Vaksin Tak Mampu Tangkal Varian Baru Virus Corona

- 8 Januari 2021, 14:59 WIB
ILUSTRASI mutasi virus.*
ILUSTRASI mutasi virus.* /PIXABAY/
GALAJABAR - Mutasi utama varian baru virus corona yang muncul di Inggris Raya dan Afrika Selatan kini sangat mengkhawatirkan. Apalagi, varian baru tersebut dianggap bertanggung jawab atas penularan yang lebih besar.  
 
Ada keprihatinan dari para ilmuwan, vaksin yang diluncurkan mungkin tidak mampu menangkal varian baru virus corona. Terutama varian baru yang muncul di Afrika Selatan.

Dikutip dari Antara, profesor mikrobiologi University of Reading, Simon Clarke menyatakan, varian yang ditemukan di Afrika Selatan mempunyai sejumlah mutasi tambahan yang meliputi perubahan lebih luas pada peningkatan protein.
Selain cepat menular, mutasi juga dikhawatirkan  dapat membuat virus lolos dari netralisasi antibodi yang berasal dari vaksin. Demikian diungkapkan Phil Dormitzer, salah satu ilmuwan vaksin virus senior Pfizer.
 
Meski demikian, hasil riset laboratorium yang dilakukan produsen vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech, menunjukkan kedua vaksin itu  terlihat ampuh melawan mutasi utama varian baru virus corona.

Hasil riset oleh Pfizer dan ilmuwan dari University of Texas Medical Branch mengindikasikan vaksin tersebut efektif dalam menetralisasi virus yang disebut mutasi peningkatan protein N501Y
Riset tersebut menggunakan sampel darah yang diambil dari penerima vaksin. Temuannya terbatas, sebab riset tidak melihat secara penuh rangkaian mutasi yang ditemukan di salah satu varian baru virus yang cepat menyebar.

Menurut Dormitzer, vaksin terlihat ampuh melawan mutasi tersebut, serta 15 mutasi lainnya yang sebelumnya diuji coba.

"Kami telah menguji 16 mutasi berbeda, dan tidak ada satu pun dari mereka yang mempunyai dampak signifikan. Itu kabar baik," katanya.
Namun, Dormitzer menyatakan keampuhan itu tidak berarti mutasi ke-17 tidak berbahaya.

Apalagi, imbuhnya, mutasi varian baru Covid-19 yang muncul di Afrika Selatan, yaitu mutasi E484K, juga merisaukan.

Oleh karena itu, para peneliti berencana melakukan riset serupa untuk melihat apakah vaksin tersebut efektif melawan mutasi lain yang ditemukan pada varian Covid-19 Inggris Raya dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Fahri Hamzah Minta Menteri Sosial Tak Sia-siakan Waktu, Rizal Ramli: Mbak Risma, Jangan Lebay

Vaksin Pfizer/BioNTech dan vaksin buatan Moderna, yang menggunakan teknologi yang disebut synthetic messenger RNA (mRNA), langsung dapat disesuaikan untuk menangani mutasi baru virus apabila diperlukan. ***


Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x