Iran Syaratkan AS Cabut Sanksi Sebelum Teheran Masuk Kembali pada Perjanjian Nuklir

- 8 Februari 2021, 14:18 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei sedang berpidato di sebuah stasiun televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. /Official Khamenei/
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei sedang berpidato di sebuah stasiun televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. /Official Khamenei/ /

GALAJABAR - Pada masa pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump, perjanjian nuklir Iran kandas di tengah jalan karena Amerika mengundurkan diri dalam kesepakatan pasca penandatanganan memorandum oleh Trump pada 8 Mei 2018 silam.

Dikutip Galajabar dari Reuters, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa mereka sudah bulat akan keputusan terakhir ini serta tidak dapat diubah.

“Terakhir dan tidak dapat diubah,” ujar Khamenei di Teheran pada Minggu, 7 Februari 2021.

Baca Juga: Aktor Senior Roy Marten Positif Covid-19, Gading dan Gibran: Cepat Sembuh Pa

Iran akan mematuhi kembali perjanjian kesepakatan nuklir yang telah dibentuk sejak 2015 tersebut jika Amerika terlebih dahulu mencabut kebijakan sanksinya terhadap Iran.

Menyikapi pernyataan tersebut, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menegaskan bahwa pihaknya tetap akan mempertahankan sanksi tersebut dan tidak mencabutnya hanya untuk membawa Iran masuk ke dalam perundingan.

Dalam perjanjian nuklir Iran ini terdapat beberapa negara sebagai anggota kesepakatan selain Amerika Serikat, yakni Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, Cina, dan Uni Eropa.

Baca Juga: Ibu Hamil Boleh Berenang kok, Simak Dulu Panduannya Berikut Ini

Perjanjian pada masa Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama tersebut membatasi aktivitas pengadaan zat uranium Iran guna membuat Teheran semakin sulit dalam mengembangkan senjata nuklir.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x