Iran Syaratkan AS Cabut Sanksi Sebelum Teheran Masuk Kembali pada Perjanjian Nuklir

- 8 Februari 2021, 14:18 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei sedang berpidato di sebuah stasiun televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. /Official Khamenei/
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei sedang berpidato di sebuah stasiun televisi di Teheran, Iran, 8 Januari 2021. /Official Khamenei/ /

Akan tetapi, Donald Trump membuat Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2018 karena dianggap menguntungkan Iran. Trump lebih memilih menerapkan kembali sanksi ekonomi kepada Teheran yang sebelumnya diembargo minyak oleh Uni Eropa sejak 1 Juli 2012.

Pemerintah Khamenei menyebutkan bahwa pihaknya telah memenuhi semua kewajiban berdasarkan kesapakatan, bukan atas Amerika dan tiga negara Eropa.

Baca Juga: Besok Kemendagri Berlakukan PPKM Mikro pada 9-22 Februari, Ini Penjelasannya

Teheran berjanji akan kembali kepada komitmennya untuk masuk ke dalam perjanjian dengan syarat, Amerika harus mencabut semua sanksi yang sedang berlangsung.

Khamenei akan melakukan verifikasi jika akhirnya Joe Biden bersedia mencabut seluruh sanksi. Ini merupakan sebuah keputusan yang tidak dapat diubah dan sudah disepakati oleh seluruh pejabat negara Iran.

Namun hingga saat ini Iran masih diperbolehkan untuk memproduksi uranium hingga 3,67 persen berdasarkan perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action/Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Baca Juga: Pernah Fobia pada Ayam, Selebritas Ini Sekarang Justru Sukses Bisnis Ayam Geprek

Amerika tetap membatasi Iran dalam produksi Uraniumnya, dan tidak melarangnya, asalkan ada pada batas yang sudah ditetapkan.

Pada Januari 2021, Iran telah memproduksi pengadaan zat uranium sebanyak 20 persen. Hal itu jauh di atas ambang batas yang sudah ditentukan dalam perjanjian nuklir.

Hal ini terjadi pasca-Trump menarik diri dari perjanjian JCPOA tersebut, sehingga Iran dapat membangun kembali persediaan tambahan zat uranium. Memurnikan uraninum ke level yang lebih tinggi menggunakan alat sentrifugal yang canggih.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah