GALAJABAR - Pakar penyakit menular kenamaan di Rumah Sakit Universitas Jenewa, Didier Pittet menyebutkan, tudingan virus corona bocor dari salah satu laboratorium di Kota Wuhan, China tengah lebih bersifat politis.
Sebab tidak ada bukti bahwa virus corona bocor dari laboratorium Wuhan.
Menurut Pettet, kepada Kantor Berita Sputnik Rusia dalam wawancara yang dipublikasi Sabtu 31 Juli 2021, orang-orang sering lupa bahwa bakteri penghancur pertama yang lolos dari sebuah laboratorium terjadi di Amerika Serikat.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Sebut Baru 24,49% Penduduk Indonesia yang Divaksin
Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump gencar menyuarakan dugaan bahwa virus corona baru yang pertama kali ditemukan di pasar hewan Wuhan, China, itu kemungkinan akibat kelalaian yang bersumber dari laboratorium virologi Wuhan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menurunkan tim ahlinya melakukan penyelidikan tentang asal-usul COVID-19 di Wuhan, namun hasilnya secara definitif tak menyebut adanya kebocoran virus dari laboratorium.***