Ia mengungkapkan, saat ini merupakan semester kedua pelaksanaan kursus BIPA di tengah-tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Aksi Heroik Santri Dalam Perjuangan Kemerdekaan Baru Diakui Negara Setelah 70 Tahun
Karena antusiasme peserta tetap tinggi, kursus BIPA tetap dilakukan meskipun tidak di dalam ruang Balai Desa, KBRI Paris, seperti biasanya.
Berdasarkan asil Evaluasi tahun lalu, pelaksanaan kursus daring membutuhkan adaptasi baik bagi peserta maupun pengajar. Selain itu, ada kesulitan mengevaluasi prononsiasi.
“Namun, karena masa Covid di Prancis ini sudah sejak awal tahun, maka semua komunitas terdorong untuk beradaptasi dalam bekerja dan belajar secara daring,” kata Prof. Warsito.
Baca Juga: El Clasico Barcelona vs Real Madrid, Duel Lima Bintang di Laga Pekan Ini
Sesudah ada adaptasi, imbuhnya, kendala seperti semester lalu tidak lagi terjadi.
Prof. Warsito menyatakan, pelaksanaan kursus BIPA secara daring justru membuka kesempatan bagi peserta dari luar Paris, bahkan luar Prancis, untuk ikut belajar.
“Semester lalu ada peserta yang berasal dari Inggris, nah semester ini bahkan ada peserta dari Swedia, Irlandia, dan Belgia. Beberapa peserta juga berasal dari luar Paris seperti Toulouse, Marseille, Orleans, Bordeaux dan Strasbourg,” ungkapnya.
Baca Juga: Ibu Rumah Jadi Saksi Proyek Fiktif di PT Waskita Karya, Total Kerugian Negara Diduga Rp 202 Miliar