Hadapi China, Joe Biden Perkuat Hubungan Perdagangan dengan Sekutu

- 8 November 2020, 10:34 WIB
Joe Biden saat menjabat Wapres AS dalam kunjungannya ke China.
Joe Biden saat menjabat Wapres AS dalam kunjungannya ke China. /foreignpolicy/

GALAJABAR - Pekerjaan berat harus dihadapi Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden menghadapi China dalam perdagangan. Sulit baginya untuk membatalkan tarif-tarif pendahulunya atas baja, aluminium, dan barang-barang lainnya yang diimpor dari China dan Eropa dalam waktu dekat.

Menghadapi perdagangan dengan China,
Joe Biden telah berjanji untuk bekerja lebih dekat dengan sekutu AS.

"Saya telah diberi tahu bahwa jika anda menutup mata, anda mungkin tidak dapat membedakan" antara agenda perdagangan Biden dan Trump, kata Nasim Fussell, mantan penasihat perdagangan Partai Republik di Komite Keuangan Senat AS.

“Biden tidak akan cepat membongkar beberapa tarif ini," ujarnya.

Baca Juga: MotoGP Eropa: Pol Espargaro Bakal Mengawali Balapan di Start Terdepan

Biden, yang merebut kursi kepresidenan pada Sabtu 7 November 2020 setelah berhari-hari penghitungan suara, terpilih dengan dukungan kuat dari serikat pekerja dan kaum progresif yang skeptis terhadap kesepakatan perdagangan bebas di masa lalu, sehingga ia akan menghadapi tekanan untuk mempertahankan perlindungan bagi industri yang rentan, seperti baja. dan aluminium.

Prioritas ekonomi utamanya adalah menghidupkan kembali ekonomi yang terhantam pandemi virus Corona, sehingga perjanjian perdagangan kemungkinan akan mengambil kursi belakang untuk upaya stimulus dan pembangunan infrastruktur.

Penasihat Biden mengatakan dia akan berusaha untuk mengakhiri "perang perdagangan buatan" dengan Eropa dan akan segera berkonsultasi dengan sekutu AS sebelum memutuskan masa depan tarif AS atas barang-barang China, dalam upaya untuk "pengaruh kolektif" terhadap Beijing.

Baca Juga: Joe Biden dan Kamala Harris Menangi Pilpres AS, Ini Dia Dua Program yang Bakal Dilaksanakannya

Mantan pejabat perdagangan pemerintahan Trump dan Obama mengatakan bahwa untuk menurunkan tarif barang-barang China, Biden kemungkinan akan menuntut konsesi dasar yang sama dari China seperti yang dilakukan Trump: membatasi subsidi besar-besaran kepada perusahaan yang dikendalikan negara, mengakhiri kebijakan yang memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk mentransfer teknologi ke mitra China, dan membuka pasar layanan digitalnya ke perusahaan teknologi AS (konstituensi donor Biden besar lainnya).

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x