Pengukuhan Prof. Dr. Nurjanah: 'Implementasi ICT dalam Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Idustri 4.0

- 19 Mei 2022, 11:05 WIB
Prof. Dr. Dra. Nurjanah, M.Pd, Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika
Prof. Dr. Dra. Nurjanah, M.Pd, Guru Besar UPI dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika /Humas UPI

GALAJABAR - Prof. Dr. Dra. Nurjanah M.Pd., dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus UPI Jalan Setiabudi Kota Bandung, Kamis, 19 Mei 2022.

Dalam pidato pengukuhannya Prof. Dr. Dra. Nurjanah M.Pd., menyampaikan karya ilmiah dengan judul "Implementasi ICT dalam Pembelajaran Matematika di Era Revolusi Idustri 4.0"

Dikatakan, peran integrasi teknologi dalam pelbagai bidang kehidupan terus meningkat seiring dengan hadirnya revolusi industri 4.0. Saat ini, tidak seperti sebelumnya. Perubahan teknologi yang pesat menuntut keunggulan pendidikan dan sistem sekolah kita dalam merespons dunia yang terus berubah dengan lebih baik.

Baca Juga: Pengukuhan Guru Besar UPI Prof. Hj. Nani Sutarni: Arah Pendidikan Manajemen Abad 21

Hadirnya revolusi industri 4.0 telah meniadakan sebagian pekerjaan konvensional, namun memunculkan pula pekerjaan-pekerjaan baru sebagai dampak kebutuhan di era Revolusi Industri ini (Sima et al., 2020).

Sebagai contohnya ada pekerjaan-pekerjaan baru yang muncul dalam bidang robotic, smart computer, artificial intelligence, digital finance, internet of things, dan big data analytics serta bidang-bidang yang relevan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keterampilan dan pemahaman apa yang diperlukan oleh peserta didik agar dapat bersaing secara kompetitif di dunia kerja yang membutuhkan penguasaan teknologi secara efektif dan efisien (Alatas & Yakin, 2021).

Gagasan mengenai pentingnya bidang ilmu matematika dalam kontribusinya dalam membentuk keterampilan abad 21 pada siswa, diutarakan oleh NCTM. National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) yang merupakan salah satu kiblat pendidikan matematika di dunia Internasional menyampaikan sebuah pernyataan yang menarik.

Baca Juga: Lewat Drama Adu Penalti, Eintracht Frankfurt Juarai Liga Europa 2021/2022

Di era yang semakin cepat pesat dan mudah berubah ini, siapa yang memahami dan mampu menerapkan konsep-konsep matematis, akan lebih mampu membuat peluang dan pilihan untuk menciptakan masa depannya sendiri. Hal ini secara tidak langsung mengisyaratkan keterampilan matematis dapat membuka pintu masa depan yang lebih baik.

Secara garis besar NCTM telah menyampaikan gagasan tentang lima pilar pendidikan yang ideal sebagai fondasi dari pendidikan matematika yang baik. Kelima pilar itu adalah 1) Keadilan: Keunggulan dalam pendidikan matematika membutuhkan kesetaraan, harapan yang tinggi dan dukungan yang kuat untuk semua siswa dalam menerima pendidikan.

2) Kurikulum: Sebuah kurikulum lebih dari sekedar kumpulan dokumen/rencana kegiatan. Namun kurikulum yang baik harus koheren, fokus tersistematis, terkait pada peningkatan keterampilan matematis, dan dapat disajikan secara aplikatif di dalam pembelajaran.

Baca Juga: Lewat Drama Adu Penalti, Eintracht Frankfurt Juarai Liga Europa 2021/2022

3) Proses Pembelajaran: Siswa harus belajar matematika dengan pemahaman yang komprehensif, aktif membangun pengetahuan yang baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.

4) Penilaian: Penilaian harus mendukung pembelajaran matematika yang penting dan memberikan informasi yang berguna sebagai umpan balik untuk perbaikan bagi guru dan siswa.

5) Teknologi: Teknologi sangat penting dalam belajar mengajar matematika khsususnya di era saat ini. ICT berperan sebagai media untuk memperkaya konsep matematika yang diajarkan dan meningkatkan kualitas keterampilan dan pembelajaran siswa.

Integrasi teknologi dalam pendidikan adalah bidang yang sangat menarik untuk dikaji. Banyak peneliti tidak hanya tertarik pada potensi pendidikan teknologi dalam mengubah praktik pembelajaran di kelas tetapi juga cara guru secara efektif mengintegrasikan teknologi dalam mentransformasikan pembelajaran tersebut.

Baca Juga: BPK Serahkan Hasil Audit Pemeriksaan Laporan Keuangan, Wagub Jabar: OPD Segera Tindaklanjuti Hasil Audit BPK!

NCTM (2014) merekomendasikan pemanfaatan ICT sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran di kelas, teknologi adalah alat yang esensial untuk belajar matematika di abad ke-21, dan semua sekolah harus memastikan bahwa semua siswanya memiliki akses dan fasilitas untuk memanfaatkan teknologi dalam menunjang proses pembelajaran.

Hal ini menjadi salah satu masalah yang menantang bagi guru matematika untuk menggunakan ICT secara efektif dalam pengajaran. Perubahan besar dalam teknologi juga menimbulkan tantangan bagi calon guru dan guru pra jabatan, mereka dituntut untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan baru untuk memanfaatkan teknologi baru dengan cara yang bermakna secara pedagogis.

Pakar pembelajaran, Koehler & Mishra (2005) mengusulkan rancangan konsep Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) yang berpandangan adanya sebuah urgensi untuk mengembangkan ICT, pedagogi, dan pengetahuan konten secara utuh dan komprehensif dalam mengintegrasikan ICT secara efektif dalam pembelajaran.

Baca Juga: Prof. Janah Sojanah Dikukuhkan Jadi Guru Besar UPI: Kinerja SDM di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Era New Normal

Hal ini menyiratkan bahwa penggunaan ICT yang efektif dalam pengajaran dan pembelajaran membutuhkan kemampuan guru untuk memahami bagaimana ICT terhubung dengan pedagogi dan konten secara simultan dan komprehensif.

Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan sangat mempengaruhi daya serap siswa dalam memahami pembelajaran sehingga langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.

Baca Juga: Ini Arti Asmaul Husna: Al Afuw, Ar Rauf, dan Malikal Mulki, Semoga Dosa-Dosa Kita Diampuni oleh Allah

Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale, siswa menyerap 90 % materi melalui apa yang mereka lakukan seperti simulasi, pemodelan, pengalaman belajar, presentasi, melakukan sesuatu yang nyata, sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang mengoptimalkan potensi belajar siswa, hal ini semakin menegaskan urgensi penguasaan teknologi dalam pembelajaran.

Selain itu, peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi untuk mentransfer nilai dan etika, Kehadiran fisik seorang guru tetap dibutuhkan oleh siswanya, berfungsi tidak hanya untuk menyampaikan materi dan transfer ilmu tetapi untuk mendidik karakter dan mengajarkan bagaimana memaknai dan menghayati dengan lebih baik.

Baca Juga: Waspada, Jabar Diguyur Hujan Sepanjang Hari: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Kamis, 19 Mei 2022

Era digital sebenarnya sangat membutuhkan peran peneliti, guru dalam menyaring informasi kepada siswa. Menjadi pendidik di era digital menghadapi generasi milenial ini ditantang untuk membangun komunikasi yang efektif, tidak berbicara terlalu panjang satu arah.

Teknologi diciptakan untuk melengkapi dan membantu manusia dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, namun bukan untuk menggantikan perannya secara keseluruhan, terutama bagi seorang guru.

Hasil literatur review dan pengalaman di lapangan memberikan pendekatan teoretis yang semakin lengkap, termasuk teori yang sangat spesifik tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan matematika berkontribusi secara signifikan bagi peningkatan keterampilan abad 21 dan prestasi belajar matematika siswa. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah