GALAJABAR - Penyerang mahal Barcelona, Antoine Griezmann mengakhiri kerja sama dengan Huawei.
Pemain berpaspor Prancis tersebut memilih putus hubungan dengan raksasa telekomunikasi China dengan alasan prinsip.
Griezmann tak bisa menoleransi keterlibatan Huawei dalam pengembangan perangkat lunak yang berfungsi “memata-matai” muslim Uighur di China.
Perangkat dimaksud akan mengirim peringatan setiap kali mengidentifikasi muslim Uighur.
Baca Juga: Tak Gentar Hadapi Ormas, Kapolda Metro Jaya: Ini Harus Kita Selesaikan
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (11 Desember 2020) keputusan Griezmann menyusul laporan Washington Post (WaPo) awal pekan ini.
WaPo menyebut Huawei telah menguji perangkat lunak yang mampu mengirim peringatan otomatis ketika kamera pengintai mengenali anggota kelompok minoritas Uighur yang sebagian besar muslim.
Program pengawasan pengenalan wajah dapat mengidentifikasi seseorang dari kelompok minoritas di tengah kerumunan termasuk memperkirakan usia dan jenis kelamin mereka.
Baca Juga: Telkom University Menjadi Kampus Terhijau Ke-9 di Indonesia
Mengutip dokumen yang diduga ditandatangani perwakilan Huawei, dikatakan bahwa perusahaan bersama Megvii, sebuah start-up menguji kecerdasan buatan yang mampu menjadi "alarm Uighur" otomatis.
PBB memperkirakan lebih dari satu juta etnis Uighur dan muslim lainnya telah ditahan di provinsi Xinjiang, China.
Sejauh ini China membantah adanya pelanggaran dan mengatakan kamp-kamp di wilayah tersebut memberi pelatihan kejuruan dan membantu memerangi ekstremisme.
Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Berpeluang Menguat dan IHSG Diprediksi Bergerak Variatif