Bukayo Saka Sebut Platform Medsos Belum Serius Cegah Pelecehan

- 16 Juli 2021, 07:40 WIB
Bintang muda Inggris, Bukayo Saka, mengubur wajahnya dalam-dalam di pelukan pelatih Gareth Southgate setelah gagal menembak penalti kelima The Three Lions.
Bintang muda Inggris, Bukayo Saka, mengubur wajahnya dalam-dalam di pelukan pelatih Gareth Southgate setelah gagal menembak penalti kelima The Three Lions. /Twitter @piersmorgan

GALAJABAR - Pemain Inggris, Bukayo Saka menganggap platform media sosial belum serius mencegah pelecehan daring.

Saka menjadi korban serangan rasis usai gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020.

Tak hanya Saka, dua pemain Inggris lainnya, Marcus Rashford dan Jadon Sancho juga mengalami hal serupa.

Melalui media sosial pribadinya, Saka mengunggah surat terbuka.

Ia mengomentari kegagalannya tetapi juga menyoroti kesadaran bahwa hal itu akan menimbulkan pesan sarat kebencian yang bakal diterimanya.

Baca Juga: Keutamaan Asmaul Husna, Terkabulnya Doa Hingga Pahala Masuk Surga, Subhanallah

"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa kecewanya saya atas hasil dan tendangan penalti saya. Saya percaya seharusnya kami memenangkan ini untuk kalian semua," tulis Saka dalam unggahannya di akun Twitter pribadinya, @BukayoSaka87, Kamis malam.

"Saya meminta maaf tidak bisa membawa pulang trofi ini untuk kalian tahun ini. Akan tetapi, saya berjanji akan memberikan segenap kemampuan demi memastikan generasi ini tahu apa rasanya jadi juara," ujarnya menambahkan.

Talenta Arsenal itu berterima kasih kepada pendukungnya tetapi menyoroti kegagalan platform medsos melindungi penggunanya dari serangan-serangan serta pelecehan rasial.

Baca Juga: Ikatan Cinta 16 Juli 2021: Adik Angga, Catherine Ternyata Saksi Kunci Pembunuhan Roy

Kepada platform media sosial Intagram, Twitter, dan Facebook, dia tidak ingin anak-anak maupun orang dewasa harus menerima pesan kebencian dan menyakitkan dirinya, Marcus, dan Jadon terima sepekan ini.

"Saya tahu langsung kebencian semacam ini akan saya terima dan itu adalah kenyataan menyedihkan bahwa platform kuat kalian tidak melakukan hal yang cukup untuk mencegah pesan semacam ini," katanya.

Menurut dia, tidak ada tempat untuk rasisme ataupun kebencian dalam bentuk apa pun di sepak bola maupun masyarakat.

Baca Juga: Covid-19 Masih Genting, Rachland Nashidik Beri Dua Pilihan ke Jokowi: Nyawa atau Pembangungan Infrastruktur?

"Bagi sebagian besar orang yang bersatu melawan pesan semacam ini dengan mengambil tindakan serta melaporkannya kepada polisi dan mengusir kebencian ke sesama, kita akan menang. Cinta kasih akan selalu menang," tutur Saka.***

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x