Hanung Bramantyo: Simbol Bintang Pada Pakaian Gatotkaca Bukan Eksklusif Milik Marvel

- 24 Februari 2022, 09:18 WIB
Sutradara "Satria Dewa: Gatotkaca" Hanung Bramantyo menegaskan, bintang yang tersemat pada pakaian Gatotkaca bukan eksklusif milik Marvel.
Sutradara "Satria Dewa: Gatotkaca" Hanung Bramantyo menegaskan, bintang yang tersemat pada pakaian Gatotkaca bukan eksklusif milik Marvel. /Satria Dewa Studio/

GALAJABAR - Sutradara "Satria Dewa: Gatotkaca" Hanung Bramantyo menegaskan, simbol bintang yang tersemat pada pakaian Gatotkaca bukan eksklusif milik Marvel.

Pasalnya, sombol bintang di Gatotkaca telah menjadi ciri khas tokoh wayang itu sejak lama.

Sebelumnya, simbol bintang dalam film "Satria Dewa: Gatotkaca" menjadi bahan perdebatan warganet di media sosial. Mereka menyebut simbol tersebut mirip dengan Captain Marvel.

Hanung menegaskan pihaknya hanya mereproduksi hal yang sudah dimiliki oleh karakter Gatotkaca dalam pewayangan.

Baca Juga: Daftar Artis Korea Positif Covid-19 Bertambah, Kali Ini Mijoo Lovelyz dan Jessi

"Buat saya, fans-nya Marvel boleh saja mengklaim bahwa itu adalah logonya Marvel. Tetapi yang namanya bintang itu bisa milik siapapun. Apalagi pada saat saya membuat film 'Gatotkaca', bintang itu sudah menjadi simbolnya Gatotkaca. Umurnya sudah lama sekali," kata Hanung dikutip Antara.

Ia menjelaskan setidaknya terdapat tiga ciri khas Gatotkaca yang tidak pernah hilang meskipun telah direproduksi berkali-kali dan selalu berkembang sesuai zaman.

Antara lain sayap, kumis, dan bintang. Menurut Hanung, dirinya bersama Dewa Satria Studio tidak menghilangkan ketiga ciri khas tersebut.

"Kami memutuskan untuk menggunakan bintang segi delapan. Tapi bahwa bintang itu mengambil dari Captain Marvel atau dari apa, tidak," katanya.

Baca Juga: Benfica vs Ajax, Gol Sebastien Haller Paksa Tuan Rumah Bermain Imbang

"Kami memang menggunakan simbolnya Gatotkaca. Takutnya kalau kami menghilangkan itu, identitas Gatotkacanya hilang dan saya diprotes sama fans-nya wayang Gatotkaca," imbuh Hanung.

Ia menilai, dunia hiburan mirip dengan dunia politik. Hanung mengutip perkataan Winston Churchill yang menyebutkan sejarah bisa ditulis oleh para pemenang.

Menurutnya, analogi tersebut juga terjadi pada dunia hiburan.

"Dunia hiburan itu sama seperti politik bahwa siapa yang punya follower banyak, itu yang menang. Marvel kan follower-nya sudah banyak. (Di dunia) hiburan kan siapapun yang punya follower banyak, dia berkuasa," ujarnya.

Baca Juga: Ini Makna Asmaul Husna: Al Mushowwir, Al Ghoffar, dan Al Qohhar, Yaa Allah Ampuni Segala Dosa dan Khilaf

Bagi Hanung, seni wayang bukan sekadar dilihat dari bentuknya saja, melainkan yang lebih penting adalah nilai-nilai kehidupan manusia yang tecermin di dalamnya, termasuk tentang bagaimana hubungan antartokoh wayang.

"Wayang itu lahir karena nilainya bagus banget, nilai-nilai falsafah yang sangat berpengaruh pada hidup manusia," tuturnya.

Ia berharap nantinya film "Satria Dewa: Gatotkaca" menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Harapan tersebut, menurutnya, juga paling tidak tersimpan dalam benak pecinta Marvel dan DC.

Baca Juga: Keberuntungan Zalnando Cetak Gol Perdana untuk Persib Bandung, Bruno Cantanhede Ikut Andil

"Saya percaya sekali ketika menonton Marvel dan DC mereka berharap, 'Coba orang Indonesia bisa membuat film kayak begini'. Harapan itu sebisa mungkin akan kami realisasikan," tuturnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah